Gresik – Sosok pelajar Nahdlatul Ulama (NU) asal Mojopetung, Dukun, Gresik ini tengah mencuri perhatian publik. Dialah Najih Sadullah, pemuda penuh semangat yang pada 20 April 2025 resmi dilantik sebagai Direktur Badan Student Research Center (BSRC) Pimpinan Wilayah Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (PW IPNU) Jawa Timur untuk periode 2024–2027.
Pengangkatan Najih ke posisi strategis tersebut bukan tanpa alasan. Sebelumnya, ia telah membuktikan kapasitasnya sebagai Direktur BSRC di tingkat Pimpinan Cabang IPNU Gresik periode 2023–2025. Di bawah kepemimpinannya, berbagai penelitian telah dihasilkan, salah satu yang paling menyita perhatian publik adalah kajian mengenai efektivitas program makan bergizi gratis dari pemerintah, yang sempat viral dan menuai apresiasi dari berbagai kalangan.
Ketertarikan Najih terhadap dunia riset tumbuh dari kegelisahannya melihat banyaknya informasi simpang siur di era digital saat ini. Ia menilai, di tengah arus informasi yang deras dan tak terbendung, kemampuan literasi data menjadi kunci utama bagi generasi muda.

“Di zaman sekarang, semua bisa mengakses informasi. Kita sebagai anak muda harus pandai memilah dan memilih mana informasi yang berbasis data dan mana informasi yang tidak,” ujar Najih.
Tak hanya memiliki ketajaman dalam menganalisis data, Najih juga dikenal sebagai pemuda yang gemar menulis, khususnya yang berkaitan dengan data kuantitatif. Kegemarannya ini telah membawanya menorehkan sejumlah prestasi.
Meski masih muda, Najih bukanlah sosok baru dalam dunia penelitian. Saat menjabat sebagai Pimpinan Umum Lembaga Pers Mahasiswa (LPM) Arrisalah Fakultas Syariah dan Hukum UIN Sunan Ampel Surabaya pada 2019–2020, ia aktif menulis dan menerbitkan karya jurnalistik, bahkan menembus media nasional.
Puncak prestasinya di masa pesantren adalah saat ia berhasil menyabet Juara 1 Kompetisi Karya Tulis Ilmiah tingkat Pondok Pesantren Sunan Drajat, Lamongan. Dalam kompetisi tersebut, ia menulis karya bertajuk “Analisis Siklus Hidup dan Dampak Lingkungan dari Daur Ulang Botol Plastik menjadi Produk Konsumen”, yang dinilai inovatif dan aplikatif.
Pendidikan Najih dimulai dari bangku TK hingga MTs di kampung halamannya, sebelum melanjutkan ke MA di Pondok Pesantren Sunan Drajat. Saat ini, ia tengah menempuh pendidikan magister (S2) Ekonomi Syariah di UIN Sunan Ampel Surabaya, setelah menyelesaikan studi S1 di kampus yang sama.
Dengan amanah baru sebagai Direktur BSRC PW IPNU Jatim, Najih merancang riset berskala besar yang melibatkan pelajar NU se-Jawa Timur. Ia ingin menjadikan riset sebagai alat transformasi sosial dan kontribusi nyata pelajar NU terhadap pembangunan bangsa.
“Penelitian bukan hanya soal angka dan data, tapi soal keberanian untuk menyuarakan kebenaran, dan menjawab persoalan masyarakat dengan pendekatan ilmiah,” pungkasnya.
Figur Najih Sadullah menjadi inspirasi baru bagi generasi muda NU. Sosoknya menegaskan bahwa latar belakang kampung bukanlah penghalang untuk menembus dunia intelektual nasional. Semangat dan konsistensinya dalam dunia riset menjadi teladan bahwa ilmu pengetahuan bisa menjadi jalan pengabdian sekaligus perubahan. **