Selasa, 25 November 2025
Image Slider

Pemkot Surabaya Jamin Pasokan Cabai Aman Meski Harga Fluktuatif

TheJatim.com – Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya memastikan pasokan cabai tetap aman meski harga di pasar tradisional sempat mengalami fluktuasi dalam beberapa pekan terakhir. Pemkot menegaskan harga cabai merah maupun cabai rawit masih berada di bawah Harga Acuan Penjualan Tingkat Konsumen (HAPK).

Kepala Bagian Perekonomian dan SDA Kota Surabaya, Vykka Anggradevi Kusuma, menyampaikan hasil pantauan Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) di lima pasar tradisional menunjukkan adanya tren kenaikan. Namun, kondisi itu masih terkendali.

“Memang ada kenaikan, tapi harga cabai tetap di bawah HAPK. Pemkot Surabaya terus memantau agar tidak ada gejolak harga,” kata Vykka, Jumat (19/9/2025).

Baca Juga:  Gelar Operasi Yustisi, Pemkot Surabaya Sasar Pencuci dan Pembuang Jeroan Hewan Kurban di Sungai Kalimas

Berdasarkan data TPID, harga cabai merah besar dengan HAPK Rp35.728/kg sempat mencapai Rp39.200 pada 4 Agustus 2025, turun ke Rp27.600 pada 3 September, dan naik lagi ke Rp34.760 pada 17 September.

Untuk cabai merah keriting, harga sempat Rp37.600 lalu turun ke Rp24.900, dan kembali naik Rp40.450. Sementara cabai rawit merah sempat di bawah Rp30.000 dan kini berada di kisaran Rp34.700/kg.

Untuk menjaga stabilitas, Pemkot Surabaya menggencarkan Pasar Murah, Gerakan Pangan Murah (GPM), hingga memperkuat Kerja Sama Antar Daerah (KAD) dengan sentra produksi cabai.

Baca Juga:  Cak YeBe Minta Pembentukan Kopkel Merah Putih Dijalankan Secara Transparan dan Selektif

“Kami juga rutin melakukan pengawasan bersama Satgas Pangan Polrestabes, Polres Pelabuhan Tanjung Perak, dan BPOM untuk mencegah penimbunan,” jelas Vykka.

Selain itu, Pemkot memasang layar monitor harga di pasar-pasar strategis seperti Pasar Tambahrejo, Pasar Genteng Baru, Pasar Wonokromo, dan Pasar Pabean. Layar tersebut menampilkan harga bahan pokok secara real-time agar masyarakat lebih mudah mengakses informasi.

Tidak hanya cabai, stabilitas harga bawang merah, telur, minyak goreng, hingga beras juga terus dijaga. Setiap pekan, Pemkot menggelar Pasar Murah di 31 kecamatan, serta Operasi Pasar untuk beras SPHP dan minyak goreng Minyakita.

Baca Juga:  Pemkot Surabaya Bentuk Tim Khusus Pasarkan Aset Menganggur

Kepala DKPP Kota Surabaya, Antiek Sugiharti, menambahkan pihaknya juga mendorong masyarakat menanam komoditas strategis seperti cabai dan bawang merah.

“Gerakan menanam ini untuk mengurangi beban konsumsi rumah tangga sekaligus mengantisipasi kenaikan harga di pasar,” terang Antiek.

Menurutnya, Pemkot Surabaya juga memperkuat KAD dengan daerah penghasil cabai, seperti Kediri, Malang, Bojonegoro, Gresik, Probolinggo, Nganjuk, Mojokerto, dan Sidoarjo.

“Dengan kerja sama pemerintah daerah dan B to B antar pelaku usaha, pasokan cabai tetap aman,” pungkasnya.

ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Baca Juga
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Terbaru
ADVERTISEMENT