Kamis, 9 Oktober 2025
Image Slider

Korsleting Listrik Diduga Picu Kebakaran Hebat di SDN Potoan Daja 2 Pamekasan, Kerugian Capai Rp300 Juta

TheJatim.com – Kebakaran hebat melanda SDN Potoan Daja 2 di Kecamatan Palengaan, Kabupaten Pamekasan, diduga akibat korsleting listrik pada Minggu malam, (5/10/2025) sekitar pukul 22.30 WIB. Api membakar tiga ruang kelas dan satu ruang guru hingga hangus, menyebabkan aktivitas belajar mengajar di sekolah itu terhenti sementara.

Humas Polres Pamekasan, AKP Jupriadi, membenarkan peristiwa tersebut. Berdasarkan penuturan saksi, Nor Kholis tukang kebun sekolah api pertama kali muncul dari ruang guru.

Baca Juga:  MTQ Ke XXX Pamekasan Resmi Ditutup, Ini Harapan Bupati Kepada Para Peserta

“Saat saya menoleh ke arah sekolah, terlihat percikan api di ruang guru. kemudian api cepat merembet ke ruang kelas I hingga kelas III,” ujar Nor Kholis seperti disampaikan AKP Jupriadi

Nor Kholis menuturkan, saat kejadian ia tengah mengambil daun pisang di seberang jalan dan sempat mendengar suara seperti kayu terbakar. Ia kemudian segera menghubungi kepala sekolah serta petugas pemadam kebakaran. Warga sekitar pun bergotong royong membantu memadamkan api sebelum mobil damkar tiba di lokasi.

Baca Juga:  Ribuan Nakes di Pamekasan Turun Jalan Tolak RUU Kesehatan Omnibus Law

Menurut AKP Jupriadi, dugaan sementara penyebab kebakaran adalah korsleting listrik. Namun, pihak kepolisian masih melakukan penyelidikan untuk memastikan penyebab pastinya.

“Dari keterangan saksi, memang kuat dugaan bahwa api berasal dari hubungan arus pendek listrik. Saat ini tim masih melakukan penyelidikan,” kata Jupriadi.

Camat Palengaan, Muzanni, mengungkapkan bahwa sebelum kebakaran terjadi, wilayah tersebut sempat mengalami pemadaman listrik. Tak lama setelah listrik kembali menyala, api sudah terlihat membakar bangunan sekolah.

Baca Juga:  Kades Somalang Apresiasi Pawai Yang Digelar Lembaga Pendidikan Mambaul Ulum

“Indikasinya kuat karena korsleting listrik. Untuk kerugian sementara kami perkirakan mencapai sekitar Rp300 juta,” tutur Muzanni.

Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini. Namun, tiga ruang kelas dan satu ruang guru mengalami kerusakan parah sehingga tidak dapat digunakan untuk sementara waktu. (Hdr/Mln)

ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Populer
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Terbaru
ADVERTISEMENT