Thejatim.com, PAMEKASAN – Tim Peneliti dari Program Study Bimbingan dan Konseling Pendidikan Islam (BKPI) Fakultas Tarbiyah Universitas Islam Negeri (UIN) Madura melaksanakan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) di Madrasah Aliyah (MA) Al Djufri, Desa Blumbungan, Kecamatan Larangan, Kabupaten Pamekasan.
Kegiatan yang berlangsung pada Senin, (27/10/2025) tersebut mengangkat tema “Stop Bullying Melalui Penguatan SEE (Self Assertive, Empathy, dan Emotional Regulation)”. PKM tersebut bertujuan sebagai upaya membentuk karakter remaja yang sehat baik secara sosial dan emosional.
Penelitian ini bertujuan mengedukasi siswa tentang perilaku asertif, empati, dan regulasi emosi sebagai kunci pencegahan bullying di sekolah. Tim peneliti melibatkan siswa dalam metode interaktif (diskusi, simulasi, permainan) untuk meningkatkan kesadaran diri dan sikap saling menghargai.
Ishlakhatus Sa’idah, M. Pd., Ketua Tim PKM menjelaskan, kegiatan ini bertujuan mencegah perundungan di kalangan remaja sekolah.
“Kegiatan ini kami laksanakan sebagai bentuk upaya pencegahan perilaku perundungan di kalangan remaja, khususnya di lingkungan sekolah. Penguatan aspek SEE bertujuan agar siswa memahami diri, mampu berpendapat dengan tepat, dan memiliki kepekaan sosial terhadap orang lain,” ujarnya.
Menurutnya, kegiatan ini juga merupakan bentuk implementasi tridarma perguruan tinggi, khususnya dalam bidang penelitian dan pengabdian masyarakat.
“Kami ingin menunjukkan bahwa pencegahan bullying bukan hanya melalui hukuman atau aturan, tetapi melalui pembentukan kesadaran emosional dan sosial sejak dini. Dengan menguatkan aspek Self Assertive, Empathy, dan Emotional Regulation, siswa diharapkan lebih mampu mengelola diri dan menghargai orang lain,” tambahnya.
Sementara itu, Eka Riyono, M. Pd., Kepala MA Al Djufri menyampaikan apresiasinya atas kegiatan tersebut. Menurut ia, topik yang mereka angkat sangat relevan dengan kondisi remaja saat ini.
“Kasus perundungan sering kali muncul karena kurangnya pemahaman siswa dalam mengelola emosi dan berkomunikasi secara sehat. Kegiatan seperti ini menjadi langkah penting untuk membangun iklim sekolah yang aman dan suportif,” tuturnya.
Melalui kegiatan ini, diharapkan siswa MA Al Djufri mampu menjadi agen perubahan yang menolak segala bentuk perundungan dan menumbuhkan budaya empati di lingkungan sekolah. Tim peneliti berencana untuk melanjutkan riset ini dengan mengukur peningkatan pemahaman dan perilaku siswa setelah pelaksanaan kegiatan. (Lan/Rul)



