AirNav Indonesia, perusahaan penyelenggara pelayanan navigasi penerbangan Indonesia, mencatat adanya kenaikan trafik penerbangan selama Libur Lebaran tahun ini dibandingkan dengan tahun lalu.
Perusahaan tersebut mencatat bahwa trafik penerbangan pada periode libur Lebaran 2023 naik 20 persen dibandingkan pada 2022, dengan total 43.234 penerbangan serta penambahan jumlah extra flight sebanyak 2.509 penerbangan.
Menurut Direktur Utama AirNav Indonesia, Polana B. Pramesti, data tersebut merupakan total trafik yang dipantau melalui 51 posko layanan terpadu di Kantor Cabang AirNav Indonesia.
Untuk memperlancar periode libur Lebaran 2023, AirNav Indonesia telah menyiapkan dukungan pelayanan navigasi penerbangan, di antaranya melalui kesiapan prosedur dan personel, dukungan kesiapan fasilitas navigasi penerbangan.
Beberapa dukungan tersebut diantaranya dukungan prosedur penanganan penambahan kapasitas bandara, dukungan prosedur darurat (volcanic ash), dukungan aplikasi digital informasi cuaca (nav earth), serta dukungan prosedur penanganan gangguan balon udara.
“Tentunya kami telah menyiapkan beberapa skenario untuk mendukung periode libur Lebaran kali ini, termasuk gangguan yang tak terduga seperti letusan gunung berapi dan gangguan balon udara liar di rute tersibuk seperti Semarang, Yogyakarta, dan Surabaya. Kami telah bersinergi dengan maskapai melalui laporan pilot (PIREP), pemerintah daerah hingga kepolisian setempat,” ujar Polana.
Polana juga mengatakan bahwa AirNav Indonesia tengah menyiapkan pelayanan navigasi untuk arus balik Lebaran. Ia memperkirakan puncaknya akan terjadi pada 29-30 April 2023, namun pergerakan arus balik sudah mulai terjadi sejak H+1, yaitu 24 April 2023. Pada H+1, jumlah arus balik yang dilayani oleh AirNav Indonesia sebanyak 3.099 penerbangan atau naik 6 persen dibanding 2022.