Kamis, 9 Oktober 2025
Image Slider

Bang Udin Desak Kesbangpol Surabaya Perkuat Peran Revolusioner OKP Cipayung Plus

TheJatim.com – Di tengah hangatnya pembahasan anggaran, suara Muhammad Saifuddin terdengar tegas, seolah ingin membangunkan ingatan bersama tentang siapa saja yang pernah berjasa menjaga arah perjalanan bangsa. Bagi anggota Komisi A DPRD Kota Surabaya itu, Cipayung dan Cipayung Plus bukan sekadar kumpulan organisasi, melainkan bagian dari denyut sejarah yang pernah mengubah wajah negeri ini.

Ia menggambarkan para aktivis Cipayung sebagai generasi yang tak gentar melawan arus, berdiri tegak saat gelombang sejarah menguji keteguhan. Dari gerakan 1966 yang mengguncang Orde Lama hingga Reformasi 1998 yang meruntuhkan Orde Baru, peran mereka selalu mengakar pada satu hal, dengan keberanian untuk mengatakan kebenaran, meski taruhannya adalah kenyamanan sendiri.

“Gerakan mereka adalah gerakan revolusioner, bukan gerakan reaksioner. Mereka bukan organ taktis, tapi bagian dari kekuatan moral bangsa,” tegasnya, mengingatkan bahwa semangat itu tidak boleh dibiarkan pudar.

Baca Juga:  Ketua Komisi C DPRD Surabaya Kawal Aspirasi Sampah dan Aset

Dorongan itu ia sampaikan dalam pembahasan Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (P-APBD) 2025 bersama Bakesbangpol Surabaya, Kamis (14/8/2025). Menurutnya, kiprah Cipayung tidak bisa dipandang sebelah mata karena memiliki rekam jejak panjang dalam sejarah perjuangan bangsa.

“Sejak gerakan 1966 yang menggulingkan Orde Lama hingga Reformasi 1998 yang menumbangkan rezim Orde Baru, Cipayung selalu berada di garda depan. Mereka ini bukan organ taktis, tapi gerakan revolusioner, bukan reaksi sesaat. Kontribusinya nyata bagi bangsa dan kemajuan Kota Surabaya,” tegas mantan aktivis PMII itu.

Ia mengingatkan bahwa peran Cipayung tidak berhenti di ranah sejarah, tetapi terus berlanjut dalam memberi kontribusi riil, termasuk di tingkat lokal. Karena itu, ia meminta agar pada APBD murni 2026, pemerintah kota melalui Bakesbangpol tidak hanya menganggarkan kegiatan bersifat seremonial seperti Paskibraka, tetapi juga mendukung pembinaan dan aktivitas kebangsaan yang dijalankan OKP.

Baca Juga:  DPRD Surabaya Dorong Pemerintah Perjelas Kriteria Keluarga Miskin Substantif

“Ada tiga hal yang kami dorong. Pertama, masukkan anggaran khusus untuk OKP dalam APBD murni. Kedua, lakukan pembinaan dan ikut serta dalam diskusi kebangsaan. Ketiga, gelar pertemuan rutin minimal tiga bulan sekali dengan Cipayung dan Cipayung Plus untuk membahas kajian situasi nasional dan regional,” papar Saifuddin, yang lebih akrab disapa Bang Udin itu.

Menurutnya, langkah itu bukan sekadar bentuk dukungan anggaran, tetapi juga pengakuan atas peran generasi muda yang konsisten mengawal nilai-nilai demokrasi dan persatuan bangsa.

Lebih lanjut, Bang Udin menegaskan, Surabaya tidak akan pernah kehabisan energi perubahan selama pemerintah mau merangkul para pemuda yang punya idealisme dan rekam jejak perjuangan. Menurutnya, generasi Cipayung adalah mata air gagasan yang tak pernah kering, dan hanya akan mengalir deras jika diberi ruang serta dukungan yang layak.

Baca Juga:  Tiga Tahun Judes, Jurnalis DPRD Surabaya Kuatkan Demokrasi Berbasis Publik

“Kalau sejarah sudah membuktikan keberanian mereka, masa depan harus memberi kesempatan,” ujarnya.

Baginya, dukungan pada Cipayung bukan sekadar urusan anggaran, tetapi investasi moral bagi kota ini agar tetap punya anak-anak muda yang berani berpikir, bertindak, dan menjaga marwah kebangsaan.

Ia berharap, kebijakan yang lahir dari pembahasan anggaran kali ini bisa menjadi tonggak baru bagi kolaborasi antara pemerintah dan gerakan pemuda.

“Kita tidak sedang bicara seremonial, kita sedang bicara tentang keberlanjutan sebuah perjuangan,” tutupnya dengan nada penuh keyakinan.

ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Populer
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Terbaru
ADVERTISEMENT