Minggu, 26 Oktober 2025
Image Slider

BERITA

Makna Berita dan Kenyataan Sosial Yang Tak Pernah Selesai di Negeri Ini

*Oleh Mahbub Djunaidi, 5 Juni 1988

TheJatim.com – ORANG pers menganggap, lelaki diuber dan digigit anjing bukanlah berita. la tak layak masuk koran. Tapi, jika lelaki menguber anjing, menjambret buntutnya dan menggigit tengkuknya, barulah itu namanya berita yang pantas masuk koran. Tapi, berhubung jarang sekali ada lelaki menguber dan menggigit anjing, apa itu artinya koran mesti kosong? Tentu saja tidak. Masih banyak hal yang sama menariknya dengan kejadian itu.

Misalnya berita yang muncul di hari dekat habis lebaran. Ada berita yang sama pentingnya dengan lelaki menggigit anjing. Pertama, berita tentang seorang lelaki bernama Sof dari Banda Aceh. Kedua, berita tentang seorang lelaki bernama Ridwan Saidi dari kampung Kelapa Gading, Betawi.

Menurut Kompas, lelaki Sof memotong alat vitalnya sendiri hingga buntung karena putus asa kesulitan ekonomi. Menurut kebiasaan daerah, menjelang lebaran seorang kepala keluarga selain mesti membelikan baju baru juga menyediakan daging untuk makanan seisi rumah. Karena uang tiada dan karena hadiah lebaran tiada, dan karena tidak tahan kuping menerima omelan sang isteri, jalan satu-satunya yang paling murah adalah memotong alat vitalnya sendiri, bukan alat vital siapa-siapa.

Baca Juga:  Gus Baha: Belajarlah Melatih Rasa Ikhlas Agar Hidup Tenang

Bukankah menarik saat lebaran yang mestinya bersuka cita, tapi ada orang di serambi Mekkah yang tidak tahan menanggung kesulitan hidup sehingga sampai memotong alat vital satu-satunya yang ia miliki, yang tak mungkin bisa dicari gantinya di toko-toko? Bukankah tragis di saat pembangunan seperti sekarang masih ada orang merontokkan anggota badannya karena putus asa?

55 TAHUN yang lalu, juga karena kesulitan ekonomi, suami isteri bernama Musa dan Unah dari desa Pagelaran. Sukabumi, terpaksa menjual anaknya karena perlu uang untuk makan. Sedangkan di desa Banaran dekat Tulungagung, ada orang gantung diri semata-mata karena tak tahan hidup dirundung susah.

Penduduk kampung Trogong Kebayoran, bernama Pungut, dijatuhi hukuman 9 bulan penjara oleh pengadilan Jatinegara, karena sudah berhari-hari tidak makan, akhirnya terpaksa mencuri dua ekor ayam.

Baca Juga:  SOAL PILIHAN

Menjadi pertanyaan, mengapa kisah yang diungkapkan Bung Karno di dalam tulisan Mencapai Indonesia Merdeka yang ditulis di Pangalengan, selatan Bandung bulan Maret 1933, masih juga terjadi zaman sekarang? Mengapa Musa menjual anaknya dan Sof memotong “anu”nya karena kesulitan hidup? Apa yang tidak lurus pada dunia ini.

AKAN halnya berita kedua yang menyangkut seorang lelaki bernama Ridwan Saidi, biarpun ia bukan alat vital kepunyaan PPP tapi ia pernah punya peranan vital buat partai itu saat Pemilu yang lalu. Ridwan lah yang mengorganisir kampanye untuk partai itu di Jakarta, berteriak sehabis suara dan mengacung – acungkan tinjunya di mimbar demi kemenangan partai itu.

Menurut berita yang dimuat koran Pikiran Rakyat, Bandung, lelaki Ridwan Saidi sekarang menyatakan diri jadi Golkar, lawan kampanyenya tempo hari. Walaupun masalah ini bukan barang salah, tapi bagaimana pun juga merupakan berita yang menarik di saat hari lebaran, seperti halnya lelaki yang menggigit anjing.

Baca Juga:  “NJLIMET”

Kenapa bisa begitu? Bisa saja. Jika Ferdinand Marcos bisa berpindah-pindah partai karena menganggap parta Liberal dan Nasionalista tak lebih dari sebuah bemo untuk sampai ke tempat tujuan, kenapa Ridwan Saidi tidak? Dua kali dua bisa sama dengan empat, tapi bisa juga sama dengan enam kurang dua atau sama dengan tiga tambah satu. Ridwan kecewa dengan PPP, dan dia boleh saja kecewa karena kekecewaan itu juga konstitusional.

Rasa kecewa adalah pertanda seorang intelektual, karena hanya orang dungu, yang tidak peduli kopi susu atau air comberan. Negeri ini memang perlu orang yang pandai memilih warna baju, karena hal yang obyektif benar untuk suatu saat, belum tentu obyektif benar untuk sepanjang saat. pada waktu pacaran, kekasih kita anggap dewi, tapi pada waktu cekcok boleh jadi kita anggap dia seekor kecoa. Paling sedikit kampret.

ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Baca Juga

MANUSIA INDONESIA

ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Terbaru
ADVERTISEMENT