Selasa, 18 Februari 2025
Image Slider

Orang Bodoh Justru Kaya?!

thejatim.com – Dalam sebuah hadits qudsi yang terdapat dalam kitab “Al-Mustathraf fi kulli fannin mustadzrafin” dikatakan: Nabi Musa pernah ditanya oleh Allah. Nabi Musa merupakan salah satu rasul ulul azmi yang terkenal bisa berkomunikasi dengan Allah. Jadi Allah mengajak bicara Nabi Musa, sehingga diberi gelar “Kalimullah”.

Jadi Nabi Musa pernah ditanya oleh Allah SWT :

أَتَدْرِيْ لِمَاذَا رَزَقْتُ اْلاَحْمَق؟ فَقَالَ مُوْسَى عَلَيْهِ السَّلَام: لَا يَا رَبِّ فَقَالَ سُبْحَانَهُ: لِيَعْلَمَ الْعَاقِل أَنَّ طَلَب الرِّزْقِ لَيْسَ بِالْاِحْتِيَالِ

“Tahukah kamu kenapa Aku memberikan rezeki pada orang bodoh?” Kemudian Nabi Musa AS berkata: “Tidak, ya Tuhan.” Kemudian Allah SWT berfirman: “Biarlah orang yang berakal mengetahui bahwa turunnya rezeki bukan hal yang direkayasa.”

Baca Juga:  OnePlus Hadir Kembali di Pasar Indonesia, Siap Luncurkan Smartphone Terbaru

Maksud dari ahmaq (orang bodoh) itu dia bukan orang yang pintar agama (alim), tidak suka ngaji atau hafizh, tidak pernah shalat dhuha, dan bukan pula pakar ekonomi.

Tapi ternyata ahmaq (orang yang bodoh) juga bisa jadi orang kaya. Bahkan kadang profesor ekonomi malah jadi pegawainya orang yang tidak lulus SD.

Nah, firman Allah kadang lucu, agar orang tahu rezeki itu datang dari-Ku, bukan atas kepintarannya saja. Makanya sampai kapan pun, akan selalu ada contoh orang bodoh tapi kaya.

Baca Juga:  Lomba Menulis Puisi dan Cerpen Total Hadiah Jutaan Rupiah

Maka kalau ingin kaya, jadilah orang bodoh. Barangkali bisa jadi percontohan. Hahaha

Agar orang tahu kalau manusia dapat rezeki itu karena anugerah Allah. Bukan karena ikhtiar dan kemampuannya. Seandainya itu berkat kemampuannya, seharusnya orang yang paling kaya adalah pakar dagang atau profesor ekonomi. Tapi tekadang orang yang bukan profesor ekonomi juga bisa kaya.

Semua ini atas kehendak Allah, sebagaimana perkataan Nabi sekaligus Raja paling kaya di dunia, yaitu Nabi Sulaiman AS yang diabadikan dalam Al-Qur’an:

Baca Juga:  Gus Baha: Jangan Cuma Saleh Tanpa Belajar Ilmu Lain

هٰذَا مِنْ فَضْلِ رَبِّيْۗ لِيَبْلُوَنِيْٓ ءَاَشْكُرُ اَمْ اَكْفُرُۗ وَمَنْ شَكَرَ فَاِنَّمَا يَشْكُرُ لِنَفْسِهِۚ وَمَنْ كَفَرَ فَاِنَّ رَبِّيْ غَنِيٌّ كَرِيْمٌ .

“Ini termasuk karunia Tuhanku, untuk mengujiku apakah aku bersyukur atau berbuat kufur. Siapa yang bersyukur, maka sesungguhnya dia bersyukur untuk (kebaikan) dirinya sendiri. Siapa yang berbuat kufur, maka sesungguhnya Tuhanku Mahakaya lagi Mahamulia.” (QS. An-Naml: 40)

*Disadur dari pengajian KH Bahauddin Nursalim atau Gus Baha.

ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Populer
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Terkait
ADVERTISEMENT