Thejatim.com – Direktur Produksi Trans7 Andi Chairil menolak permintaan wawancara sejumlah awak media usai melakukan pertemuan tertutup dengan para kiai Pesantren Lirboyo, Kediri. Pertemuan selama kurang lebih 2 jam itu bertempat di Aula Yayasan Pesantren Lirboyo, Rabu (15/10/2025).
Pertemuan dilakukan sebagai bentuk klarifikasi dan permohonan maaf atas tayangan program Xpose Uncensored Trans7 yang mendapat kecaman keras sejumlah pihak.
Pasalnya, dalam tayangan itu mengandung unsur SARA dan merendahkan martabat kiai dan pesantren. Tayangan pada 13 Oktober itu memuat video KH Anwar Manshur selaku Pengasuh Pesantren Lirboyo sekaligus Rais PWNU Jatim.
Dalam tayangan itu dinarasikan negatif, bahkan tertulis keterangan ‘Santrinya minum susu saja kudu jongkok, emang gini kehidupan pondok? Kiai yang kaya raya, tetapi umat yang kasih amplop’.
Direktur Produksi Trans7 Andi Chairil, yang baru keluar dari ruang pertemuan, menolak permintaan wawancara dari sejumlah awak media yang menunggu sedari tadi.
“Dari pondok yang akan menyampaikan (wawancara),” kata Andi Chairil kepada wartawan.
sMeski demikian, awak media tetap berupaya melancarkan sejumlah pertanyaan kepada Andi Chairil berkaitan dengan polemik yang terjadi. Namun, ia bergeming dan ngacir menjauhi wartawan.
Andi Chairil pun menyampaikan permohonan maaf untuk menolak wawancara. “Ya, seperti itu. Maaf ya,” kata Andi Chairil.
Sebagai informasi, rombongan Trans7 tiba di Pesantren Lirboyo sekira pukul 10.05 WIB. Mereka yang datang di antaranya Direktur Produksi Andi Chairil, Aziz (berkacamata pakai batik dominan hijau), dan sejumlah kru.
Kedatangan rombongan Trans7 mengendarai empat kendaraan roda empat, di antaranya bertuliskan CNN Indonesia.
Sebelumnya, Trans7 telah mengirimkan surat permohonan maaf ke Pesantren Lirboyo. Surat itu ditandatangani Kepala Departemen Programming Renny Andhita dan Direktur Produksi Andi Chairil.
Dalam surat bernomor SM/399/25 itu, manajemen Trans7 mengakui telah terjadi keteledoran dan kurang ketelitian dalam proses produksi.