Thejatim.com – Ternyata syahwat itu bisa dihilangkan oleh rasa takut. Imam Ghazali berkata: “Bayangkanlah kamu takut kepada Tuhan seperti halnya kamu takut akan gempa. Takut kepada Tuhan seperti halnya kamu takut akan kebakaran. Insyaallah, syahwat tersebut akan hilang.”
تَمَكُّنُ حَلاَوَةِ الْهَوَى مِنَ الْقَلْبِ هُوَ الدَّاءُ الْعِضَالِ
Artinya: “Meresapnya kesenangan hawa nafsu dalam hati merupakan penyakit berat yang sukar disembuhkan”.
Tamakkun artinya bertempat yang sudah mengakar, sudah sebagai habitat. Halawah artinya nikmat atau manis. Kuatnya menikmati hawa nafsu dari hati, ini disebut Idhal (penyakit akut yang sulit diobati).
Sayyidina Umar bin Khaththab RA pernah berkata, ketika banyak fitnah dan banyak masalah, ia membaca doa di depan Multazam adalah sebagai berikut:
نَعُوْذُ بِاللهَ مِنْ مُعَضِّلَةِ الْفِتَنِ لَيْسَ فِيْهَا اَبُو الْحَسَنِ
Artinya: “Tuhan, saya mohon agar jangan sampai terjadi fitnah yang sulit, yang tidak ada solusinya. Yang dalam fitnah tersebut saya tidak ditemani Abul Hasan (Sayyidina Ali).”
Jadi makna idhal – mu’adhil itu sesuatu yang sulit dicarikan solusinya. Contoh mudahnya, saat pagi-pagi kamu punya bayangan begini, “Saya tidak bisa membayangkan jika tidak melihat wanita cantik!”
Jadi kamu termasuk belum pernah membayangkan nikmatnya tahajud dan sedekah. Hanya membayangkan nikmatnya dapat uang, melihat wanita cantik dan dihormati orang. Jika kamu punya teori yang memuja maksiat sebagai nikmat, maka berarti kamu punya penyakit yang susah diobati.
Penyakit paling susah diobati adalah keyakinan bahwa jika hidup ini tanpa maksiat maka tidak akan manis atau enak. Banyak kan orang yang berpikir begitu? Hidup kok tidak boleh melihat wanita cantik, tidak boleh cinta uang, lalu enaknya di mana? Lebih enak kalau hidup punya banyak uang! Itu adalah penyakit yang susah diobati. Makanya harus dilatih.
Kalian kadang-kadang tahajud, menikmati hidup dan anugerah tuhan dengan cara tahajud. Jika tidak bisa, maka terorlah dirimu sendiri. Caranya meneror bagaimana? Mudah saja, bayangkan besok kamu akan mati.
Jika saya mati tidak butuh uang, wanita cantik atau teman, hanya butuh amal saleh, lalu istighfar. Lebih mantap lagi jika besok mati, akan dieksekusi mati seperti pengebom Bali Nine. Jadi, itu adalah caranya.
وَاعْمَلْ لِآخِرَتِكَ كَأَنَّكَ تَمُوْتُ غَدًا
Artinya: “Dan beramallah untuk akhiratmu seakan-akan engkau akan mati besok pagi.”
Caranya bagaimana? Dalam kitab Al-Hikam disebutkan:
لاَ يُخْرِجُ الشَّهْوَةَ مِنَ الْقَلْبِ اِلاَّ خَوْفٌ مُزْعِجٌ اَوْ شَوْقُ مَقْلِقٌ
Artinya: “Tidak akan bisa menghilangkan syahwat dari hati kecuali oleh rasa takut yang mengagetkan atau kerinduan yang begitu dalam.”
*Disadur dari pengajian KH Bahauddin Nursalim atau Gus Baha.



