Selasa, 20 Mei 2025
Image Slider

Ketua DPRD Surabaya Janjikan Rp. 19 M dari APBD Defisit untuk Nelayan

TheJatim. Surabaya – Adi Sutarwijono, Ketua DPRD Kota Surabaya menjanjikan intensif kepada Keluarga Nelayan di Kecamatan Bulak, saat pembukaan acara ‘Festival Pemuda’ di Sentra Ikan Bulak (SIB).

Ia mengatakan, dari total Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kota Surabaya sebesar Rp. 10,3 Triliun yang telah disahkan, pada 10 November lalu.

ADVERTISIMENT

Adi menjelaskan, di tahun 2022 DPRD Kota Surabaya bersama Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya mendorong untuk semakin tumbuh. Dengan meletakkan APBD Kota Surabaya, sebagai stimulus pergerakan ekonomi masyarakat.

Baca Juga:  Hari Santri 2021, PDI Perjuangan Surabaya Diskusikan Santri, Pemerintah dan Parpol

“Kita juga mengalokasikan anggaran untuk UMKM, sebesar Rp. 200 M, terutama juga memberikan intensif kepada keluarga nelayan di pesisir Kota Surabaya sebesar 19M,” ujarnya, dalam sambutan, Kamis (25/11/2021).

Adi Sutarwijono berharap, keluarga nelayan saat ini ditengah-tengah situasi ekonomi yang masih akan didorong bangkit oleh Pemkot Surabaya. “Mereka bisa mendapatkan penambahan insentif untuk keluarganya,” harapnya.

Baca Juga:  Anies Baswedan: Kedekatan Prabowo-Ganjar dengan Presiden, Dinamika Jabatan

Sebelumnya di TheJatim.com, pengesahan APBD Kota Surabaya menjadi catatan bagi Mahfudz, Wakil Ketua Fraksi PKB DPRD Kota Surabaya, dikarenakan APBD Tahun 2022 dianggarkan defisit.

“Ternyata ‘kan, memang dianggarkan defisit Rp. 800 miliar rupiah lah, ini yang menjadi sorotan kami sebenarnya,” ujarnya, saat di ruangannya, Rabu (10/11/2021).

Menurutnya, masih ada celah APBD ditutup dengan Sisa Lebih Perhitungan Anggaran (Silpa). Namun, masih dipertanyakan kepastian silpa sebesar Rp.800 miliar. “Menurut Saya terlalu diada-adakan, ini yang membuat kami bertanya-tanya sejak awal saya menerima buku RAPBD 2022,” katanya.

Baca Juga:  Dorong Perputaran Ekonomi Pesisir, BKN PDIP Surabaya Gelar 'Festival Pemuda'

Menurutnya, target Silpa terlalu tinggi sering terjadi di Kota Surabaya. “Tahun lalu, dianggarakan silpanya 1,1 atau 1,3 triliun kalau ndak salah, tapi ternyata dibulan Januari, silpanya tinggal 300, ini yang sering terjadi,” terangnya.

ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Populer
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Terkait
ADVERTISEMENT