Sabtu, Juli 6, 2024

Ketua DPRD Surabaya Janjikan Rp. 19 M dari APBD Defisit untuk Nelayan

TheJatim. Surabaya – Adi Sutarwijono, Ketua DPRD Kota Surabaya menjanjikan intensif kepada Keluarga Nelayan di Kecamatan Bulak, saat pembukaan acara ‘Festival Pemuda’ di Sentra Ikan Bulak (SIB).

Ia mengatakan, dari total Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kota Surabaya sebesar Rp. 10,3 Triliun yang telah disahkan, pada 10 November lalu.

Adi menjelaskan, di tahun 2022 DPRD Kota Surabaya bersama Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya mendorong untuk semakin tumbuh. Dengan meletakkan APBD Kota Surabaya, sebagai stimulus pergerakan ekonomi masyarakat.

Baca Juga:  Fokus Belanja Pegawai, Pemkot Surabaya Minim Serapan Anggaran 2021

“Kita juga mengalokasikan anggaran untuk UMKM, sebesar Rp. 200 M, terutama juga memberikan intensif kepada keluarga nelayan di pesisir Kota Surabaya sebesar 19M,” ujarnya, dalam sambutan, Kamis (25/11/2021).

Adi Sutarwijono berharap, keluarga nelayan saat ini ditengah-tengah situasi ekonomi yang masih akan didorong bangkit oleh Pemkot Surabaya. “Mereka bisa mendapatkan penambahan insentif untuk keluarganya,” harapnya.

Baca Juga:  Paripurna Raperda APBD 2022, Kekuatan Belanja Kota Surabaya Capai Rp. 10,1T

Sebelumnya di TheJatim.com, pengesahan APBD Kota Surabaya menjadi catatan bagi Mahfudz, Wakil Ketua Fraksi PKB DPRD Kota Surabaya, dikarenakan APBD Tahun 2022 dianggarkan defisit.

“Ternyata ‘kan, memang dianggarkan defisit Rp. 800 miliar rupiah lah, ini yang menjadi sorotan kami sebenarnya,” ujarnya, saat di ruangannya, Rabu (10/11/2021).

Menurutnya, masih ada celah APBD ditutup dengan Sisa Lebih Perhitungan Anggaran (Silpa). Namun, masih dipertanyakan kepastian silpa sebesar Rp.800 miliar. “Menurut Saya terlalu diada-adakan, ini yang membuat kami bertanya-tanya sejak awal saya menerima buku RAPBD 2022,” katanya.

Baca Juga:  Kendalikan Potensi Kemacetan, Dishub Surabaya Kaji Kenaikan Tarif Parkir On Street

Menurutnya, target Silpa terlalu tinggi sering terjadi di Kota Surabaya. “Tahun lalu, dianggarakan silpanya 1,1 atau 1,3 triliun kalau ndak salah, tapi ternyata dibulan Januari, silpanya tinggal 300, ini yang sering terjadi,” terangnya.

ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Populer
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Terkait
ADVERTISEMENT