Kamis, 9 Oktober 2025
Image Slider

Kolaborasi Pemkot, DPRD, Wartawan Surabaya Bahas Optimalisasi Aset

TheJatim.com – Suasana Balai Diklat Pemkot Surabaya di Prigen, Sabtu malam (23/8/2025), terasa berbeda. Tepuk tangan meriah beberapa kali terdengar, bukan untuk pejabat yang sedang berpidato, tapi untuk sebuah forum yang mempertemukan wartawan, Pemkot, DPRD, dan akademisi dalam satu ruangan.

Sebanyak 75 wartawan yang sehari-hari meliput politik dan pemerintahan Kota Surabaya duduk berdampingan dengan anggota Komisi A DPRD Surabaya. Tidak ketinggalan, Imam Syafi’i, anggota Komisi D yang juga mantan wartawan senior ikut larut dalam diskusi.

Lebih dari Sekadar Forum

Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Pemkot Surabaya, M Fikser, mengaku sering hadir di forum diskusi bersama media. Namun, malam itu ia tak segan menyebut workshop ini istimewa.

“Selama saya bertugas di Pemkot maupun Diskominfo, saya sering ikut acara media. Tapi tidak pernah sebagus ini, acara malam ini luar biasa,” ucap Fikser, disambut tepuk tangan peserta yang mengisi ruangan.

Baca Juga:  Praktisi Anggaran Bongkar Kejanggalan Anggaran Makan Minum Pejabat Surabaya

Bagi Fikser, bukan hanya materinya yang penting, tapi juga semangat kebersamaan yang membuat forum ini hidup. Wartawan tak sekadar bertanya, mereka juga memberi masukan tentang pengelolaan aset daerah.

Kolaborasi Pemkot, DPRD, Wartawan Surabaya Bahas Optimalisasi Aset
Ketua Komisi A DPRD Kota Surabaya, Yona Bagus Widyatmoko saat memberikan cinderamata kepada Asisten Wali Kota Surabaya Bidang Pemerintahan dan Kesra, M. Fikser usai Workshop Wartawan Surabaya. (Istimewa)

Kolaborasi untuk PAD

Ketua Komisi A DPRD Surabaya, Yona Bagus Widyatmoko atau yang akrab disapa Cak YeBe, melihat workshop ini sebagai bukti bahwa media bisa lebih dari sekadar pelapor. Dengan workshop ini, diharapkan Pemkot Surabaya dapat menerima manfaatnya, salah satunya dengan meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD)

“Acara ini sangat bermanfaat. Kolaborasi seperti ini perlu diteruskan, karena masyarakat akan merasakan langsung manfaatnya kalau PAD bisa ditingkatkan,” ujarnya.

Baca Juga:  Pemkot Surabaya Kembali Aktifkan Kampung Tangguh

Isu aset memang bukan perkara kecil. Bagi Imam Syafi’i, mantan wartawan Jawa Pos yang kini menjadi legislator, forum ini menunjukkan sisi lain profesi jurnalis.

“Wartawan tidak hanya meliput. Mereka juga bisa memberi ide, gagasan, bahkan solusi untuk kota. Saya bangga, karena isu aset ini memang kunci. Kalau dikelola baik, Surabaya bisa punya pendapatan kuat tanpa harus menaikkan pajak,” tegas Imam.

Kolaborasi Pemkot, DPRD, Wartawan Surabaya Bahas Optimalisasi Aset
Workshop Wartawan Surabaya. (Istimewa)

Diskusi yang Kaya Perspektif

Workshop ini menghadirkan deretan narasumber dengan latar belakang berbeda. Wakil Ketua Komisi A DPRD Surabaya Pdt Rio Pattiselano berbicara soal peran legislatif, Kepala BPKAD Wiwiek Widayati mengurai aspek pengelolaan aset, Kepala BKPSDM Ira Tursilowati menekankan pentingnya SDM, sementara akademisi Untag, Dr. Syofyan Hadi, menyoroti sisi hukumnya.

Baca Juga:  Komisi A DPRD Minta DPRKPP Tinjau Ulang Izin Cafe NOOK Surabaya

Perbedaan perspektif itu justru saling melengkapi. Diskusi mengalir hangat, kadang diselingi canda, tapi tetap fokus pada satu hal, yakni bagaimana aset daerah bisa menjadi sumber pendapatan yang nyata tanpa membebani warga.

Wartawan Bukan Hanya Pengawas

Ketua pelaksana workshop, M Nafan Hadi, menegaskan tujuan acara ini sederhana, tapi bermakna besar. “Kehadiran wartawan, Pemkot, DPRD, hingga akademisi membuktikan bahwa optimalisasi aset bukan hanya urusan pemerintah. Ini kepentingan bersama,” katanya.

Malam itu, wartawan Surabaya menunjukkan perannya tidak hanya sebagai pengawas yang kritis, tetapi juga mitra strategis dalam membangun kota. Sebuah kolaborasi yang diharapkan bisa terus berlanjut demi Surabaya yang lebih kuat, mandiri, dan manusiawi.

ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Populer
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Terbaru
ADVERTISEMENT