Sabtu, Juli 6, 2024

Menang Pemilihan Ketua PWI Jatim, Lutfil Hakim : UKW Wajib, Tapi Tak Cukup

TheJatim. Surabaya – Terpilihnya Lutfil Hakim menjadi Ketua Perhimpunan Wartawan Indonesia (PWI) Jawa Timur (Jatim) dalam Konferensi PWI Jatim ke-XV, yang dilaksanakan di Hotel Mercure Surabaya, Rabu (17/11/2021).

Lutfil Hakim mendapatkan 237 suara, unggul atas Ainur Rohim yang merupakan petana, mendapat 116 suara. Lutfil Hakim, diperiode sebelumnya menjadi Wakil Ketua PWI Jatim mengatakan, bahwa Uji Kompetensi Wartawan (UKW) tidak cukup.

“Jadi, UKW saja tidak cukup, ini (UKW ,red) wajib, tapi jangan selesai saat anda (wartawan ,red) sudah memiliki kartu UKW. Jadi, ibarat nyetir, kita (PWI Jatim ,red) juga harus mengajari yang namanya ngebut, engine, dan sebagainya,” ujarnya, setelah ditetapkan sebagai pemilik suara terbanyak.

Lutfil Hakim menegaskan, arti kompeten yang sebenarnya, bahwa tidak hanya memiliki kartu UKM saja. “Jadi, kompeten dalam pengertian (punya) kartu (UKW) saja. Tapi juga harus berkompeten dalam artian yang seharusnya,” tegasnya.

Ia berharap, PWI Jatim dibawah kepemimpinannya akan memperbanyak kajian tematik dan penelitian. “Jadi kita akan terus menerus mengajukan kajian tematik, bahkan mungkin penelitian-penelitian perlu dilakukan,” jelasnya

Baca Juga:  PWI Jatim akan kabulkan Permintaan Wali Kota Surabaya

lanjut Lutfil, hasil dari kajian tematik dan penelitian, akan dibuatkan produk jurnalistik. “Jadi produknya nanti, produk-produk ilmiah, kemudian akan kita implementasikan kedalam berita, opini, dan sebagainya, berupa produk-produk jurnalistik,” paparnya.

Ia mendorong PWI Kabupaten dan Kota di Jawa Timur, untuk meningkatkan kapasitas wartawan. Baik dilakukan secara luring (offline), daring (online), maupun secara perpaduan luring dan daring (hybrid).

“Yang pentingkan message (pesan ,red) atau pengetahuannya ditangkep (dipahami ,red). Saya pikir, sedikit apapun atau se-sebentar apapun, akan menambah wawasan temen-temen jurnalis,” pesannya.

Selanjutnya, Djoko Tetuko dalam sambutannya mengatakan, bahwa hari ini digambarkan, pers itu menangis, posisinya terpinggirkan, dan pers posisinya menyedihkan.

“Oleh karena itu, kita bangun bersama-sama, kita kuatkan bersama-sama, tidak ada kekuatan apapun yang kita bangun kecuali bersama-sama, dan gotong-royong. Supaya profesionalisme pers tetap kita tegakkan walaupun dalam (keadaan) berdarah-darah, ini penting,” ujarnya diatas mimbar.

Kemudian, Djoko Tetuko yang terpilih menjadi Dewan Kehormatan Provinsi (DKP) Jatim, dengan mengumpulkan suara sebanyak 173 suara. Mengalahkan dua kandidat lainnya, yakni Ferry Is Mirza dengan 151 suara dan Wahyu Harjanto sebanyak 21 suara.

Baca Juga:  PWI Jatim akan kabulkan Permintaan Wali Kota Surabaya

Djoko Tetuko mengatakan, bahwa kehormatan PWI saat ini sudah dibiarkan, dan mengalah kepada Republik ini sejak adanya undang-undang pers. Dan mendorong cita-cita jurnalis yang tercantum dalam Peraturan Dasar dan Peraturan Rumah Tangga (PD PRT), yang dicetuskan saat kelahiran PWI.

“Maka, nanti kita bangun kehormatan PWI dengan yang sesungguhnya, sesuai cita kita yang dituangkan dalam pembukaan PD PRT, itu yang ditelorkan pada saat kelahiran PWI di Solo 9 Februari 1946. Saya kira itu yang paling penting, tidak ada yang lain,” tegasnya.

Ia mengajak seluruh anggota PWI yang hadir dalam konferensi PWI Jatim, untuk tidak memandang PWI bukan milik wartawan Surabaya, Gresik maupun Sidoarjo.

“Saya nanti akan mengusulkan, kepengurusan PWI yang akan datang, kolaborasi dari seluruh potensi yang ada di Jawa Timur. Semoga bisa menampung aspirasi itu,” cetusnya.

Ia juga mengusulkan, Dewan Kehormatan tidak hanya dibentuk di tingkat provinsi saja, tapi juga ditingkat Kabupaten maupun Kota. “Dewan Kehormatan dibangun tidak hanya di provinsi, (tapi ,red) sampai kabupaten kota. Sehingga kebersamaan wartawan bisa kita jaga martabat dan marwahnya dengan segala-galanya,” ujarnya.

Baca Juga:  PWI Jatim akan kabulkan Permintaan Wali Kota Surabaya

Dikesempatan yang sama, Ketua Umum PWI Pusat, H. Atal S Depari mengapresiasi Konferensi PWI Jatim yang berjalan dengan lancar, bagus dan diluar ekspektasinya. Ia kagum, dengan kehadiran 370 anggota PWI Jatim. “Biasanya nggak sampe (tidak sampai ,red) segitu,” katanya.

Kemudian, Ia mengapresiasi pelaksanaan konferensi yang tergolong singkat, namun juga bermutu. Ia mengatakan, tida ada pembahasan yang bertele-tele didalam forum tersebut. “Tapi argumentasi tetap ada disana. Nah, waktu pemilihan juga begitu, terjadi munculnya tokoh baru,” ujarnya sambil menepuk pundak Lutfi Hakim.

Ia berharap kepada Lutfi Hakim, agar bisa betul-betul mengemban amanah bersama Pengurus PWI Jatim yang lain. Terutama, para pengurus PWI Jatim maupun Pusat harus berusaha terus mengimprove kemampuan anggotanya.

“Kita harus selalu beradaptasi dengan perkembangan teknologi, itu sudah tidak bisa ditawar lagi. Dan teknologi ini terus berkembang, perlu pendidikan-pendidikan kedepan, harus mengarah kesana,” tegasnya.

ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Populer
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Terkait
ADVERTISEMENT