Kamis, September 12, 2024

PKM PGSD UNESA: Langkah Progresif dalam Pendidikan Agama Islam di Sekolah Dasar

Thejatim. Surabaya Sabtu, 27 Juli 2024 – Universitas Negeri Surabaya (UNESA) melalui tim Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) Fakultas Ilmu Pendidikan melaksanakan Program Kemitraan Masyarakat (PKM) yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas Pendidikan Agama Islam di Sekolah Dasar. Salah satu langkah progresif yang dilakukan adalah mengadakan pelatihan implementasi Kurikulum Merdeka bagi guru Pendidikan Agama Islam (PAI) di Kabupaten Trenggalek. Kegiatan ini berlangsung di SMA Bendungan, dan melibatkan berbagai Guru PAI Kabupaten Trenggalek.

Pelatihan ini merupakan bagian dari upaya Prodi PGSD dalam mendukung implementasi Kurikulum Merdeka, sebuah kurikulum yang dirancang untuk meningkatkan keterampilan abad 21 pada siswa, termasuk di dalamnya penguatan karakter dan peningkatan kompetensi. Kurikulum ini menekankan pada pembelajaran berbasis proyek, pendekatan interdisipliner, dan pengembangan keterampilan berpikir kritis.

Ketua tim PKM PGSD UNESA, Ibu Dr. Fiena Saadatul Ummah, M.Pd., menyampaikan rasa syukur dan bangganya atas pelaksanaan pelatihan ini. “Kami sangat berterima kasih kepada para guru di Kabupaten Trenggalek yang menunjukkan antusiasme tinggi dalam mengikuti pelatihan ini. Semangat mereka untuk terus belajar dan mengembangkan diri sangat menginspirasi kami. Kami berharap pelatihan ini dapat memberikan manfaat besar dalam proses pembelajaran di kelas, khususnya dalam mata pelajaran Pendidikan Agama Islam.”

Baca Juga:  Kunjungan Ganjar Pranowo ke Surabaya, TheJatimDaily : Fakta atau Rekayasa Media dalam Menyajikan Kebenaran?

Ibu Putri Rachmadyanti, M.Pd, menambahkan bahwa pelatihan ini dirancang untuk memberikan pemahaman yang mendalam mengenai Kurikulum Merdeka, serta bagaimana cara mengimplementasikannya secara efektif di dalam kelas. “Kami fokus pada penerapan metode-metode yang dapat membuat pembelajaran lebih menarik dan bermakna bagi siswa. Kami ingin para guru tidak hanya memahami konsep-konsep Kurikulum Merdeka, tetapi juga mampu mengaplikasikannya dalam pembelajaran sehari-hari.”

Bapak Hendrik Pandu Paksi, S.Pd., M.Pd. dan bapak Roni Rodiyana, M.Pd., tim PKM, juga memberikan pandangannya. “Kami ingin membantu para guru untuk melihat Kurikulum Merdeka sebagai peluang untuk berinovasi dalam pembelajaran. Dengan menggunakan pendekatan yang lebih kreatif dan interaktif, kami yakin para guru dapat menciptakan lingkungan belajar yang lebih positif dan mendukung perkembangan karakter siswa. Bahkan dalam hal ini saya ingin para guru mengaplikasikan cara membuat skenario pembelajaran”.

Baca Juga:  Prabowo Subianto Kurban 2 Ekor Sapi di Ponpes Annuqayah Guluk-Guluk

Pelatihan ini dibagi menjadi beberapa tahapan untuk memastikan semua peserta mendapatkan pemahaman yang komprehensif dan dapat mengaplikasikan pengetahuan yang didapat dengan baik. Pelatihan ini diawali dengan teori tentang pengenalan kurikulum Merdeka dalam Pendidikan gama Islam. Setelah teori, para peserta diajak untuk melakukan simulasi dan praktik langsung. Mereka dibagi ke dalam kelompok-kelompok kecil dan diminta untuk merancang dan mempresentasikan proyek pembelajaran yang telah mereka buat. Setiap kelompok kemudian mendapatkan masukan dan saran dari tim PKM PGSD FIP UNESA untuk penyempurnaan proyek mereka. Pelatihan ini belajar dengan sangat meriah dan sistematis hingga pada tahapan terakhir yakni evaluasi pelatihan dan penyusunan rencana tindak lanjut. Para peserta diminta untuk memberikan feedback mengenai pelatihan yang telah mereka ikuti. Tim PKM UNESA juga menyusun rencana pendampingan bagi para guru dalam mengimplementasikan Kurikulum Merdeka di sekolah masing-masing.

Pelatihan ini mendapat sambutan hangat dari para peserta. Bapak Sugeng, salah satu guru peserta pelatihan, mengungkapkan, “Pelatihan ini sangat bermanfaat bagi kami. Banyak ilmu baru yang kami dapatkan, terutama mengenai pembelajaran berbasis proyek dan pendekatan interdisipliner. Kami merasa lebih siap untuk mengimplementasikan Kurikulum Merdeka di sekolah kami.”

Baca Juga:  Jawa Timur: Kontributor Kedua Terbesar dalam Ekonomi Kreatif Nasional

Ibu Alif, peserta lain, juga memberikan pandangannya. “Sesi pengembangan karakter siswa sangat inspiratif. Kami jadi lebih memahami pentingnya membangun karakter positif pada siswa sejak dini. Kami juga mendapatkan banyak strategi yang bisa langsung kami terapkan di kelas.”

Dengan adanya pelatihan ini, diharapkan para guru PAI di Trenggalek dapat mengimplementasikan Kurikulum Merdeka dengan lebih baik, sehingga mampu menciptakan generasi muda yang berkarakter dan berkompetensi tinggi. Tim PGSD FIP UNESA berkomitmen untuk terus mendampingi dan memberikan dukungan kepada para guru dalam proses penerapan kurikulum tersebut.

Pelatihan ini merupakan bagian dari upaya UNESA dalam mendukung pengembangan pendidikan yang berkualitas di Indonesia, khususnya di daerah-daerah yang membutuhkan perhatian lebih. Dengan kerjasama dan sinergi yang baik antara universitas dan sekolah, diharapkan kualitas pendidikan di Indonesia dapat terus meningkat.

ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Populer
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Terkait
ADVERTISEMENT