Jakarta, Thejatim.com-Berdasarkan survei Poltracking Indonesia, Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto menjadi tokoh bakal calon presiden (capres) yang memiliki elektabilitas tertinggi di semua simulasi.
Namun meski demikian, keunggulan Prabowo tersebut hanya terpaut tipis dengan elektabilitas Ganjar Pranowo di posisi kedua.
Dalam hasil survei lembaga survei Poltracking, Prabowo Subianto paling moncer di semua simulasi survei sebagai calon presiden ideal. Hal ini menunjukkan bahwa Prabowo Subianto memiliki dukungan yang kuat dari masyarakat sebagai seorang pemimpin.
Direktur Eksekutif Poltracking Indonesia, Hanta Yuda, mengatakan bahwa hasil survei tersebut merupakan simulasi dari 20 nama capres versi Poltracking. Dalam simulasi tersebut, elektabilitas Prabowo Subianto dan Ganjar Pranowo terpaut tipis di margin error.
Namun, Hanta menambahkan bahwa hasil survei tersebut masih sebelum adanya deklarasi Ganjar Pranowo sebagai capres dari PDI-Perjuangan. Hanta juga menegaskan bahwa elektabilitas 17 nama bakal capres lainnya berada di bawah 5 persen.
“Dalam simulasi 10 nama bakal capres, hasil survei menunjukkan bahwa Prabowo Subianto masih unggul dengan elektabilitas 30,1 persen. Sementara itu, Ganjar Pranowo memiliki elektabilitas 28,3 persen.” Ujarnya
Diantara kedua Capres dia tas, Hatta yuda melanjutkan “Hanya terpaut satu koma sekian persen. sementara, elektabilitas Anies Baswedan dalam simulasi tersebut sebesar 20,4 persen, sementara nama lainnya berada di bawah 5 persen.” Imbuhnya dalam rilis yang disiarkan melalui YouTube Poltracking TV.
Dalam simulasi tiga nama capres, elektabilitas Prabowo dan Ganjar juga terpaut tipis. Prabowo memimpin dengan elektabilitas 33 persen, sedangkan Ganjar berada di posisi kedua dengan elektabilitas 31,1 persen. Anies Baswedan tetap berada di posisi ketiga dengan elektabilitas 22,4 persen.
Hanta menilai persaingan antara Prabowo dan Ganjar sangat kompetitif dalam mencapai posisi capres. Namun, ia menekankan bahwa hasil survei tersebut perlu diukur kembali setelah deklarasi Ganjar Pranowo dan dinamika politik yang terus berubah.
Survei dilakukan menggunakan metode multistage random sampling dengan jumlah responden sebanyak 1.220 orang. Margin of error survei sebesar kurang lebih 2,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.
Survei dilakukan secara wawancara tatap muka langsung dengan responden terpilih pada Februari, Maret, dan April 2023.
Menurut Hanta, survei tersebut memberikan gambaran mengenai elektabilitas tokoh-tokoh bakal capres yang dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan bagi partai politik dalam menentukan calon presiden pada Pemilihan Presiden 2024.
Hanta juga menekankan bahwa, dari hasil keseluruhan hasil survei ini tentunya akan terus berubah sesuai dinamika politik yang berkembang.
“Hasil survei tersebut masih bersifat dinamis dan perlu diperbaharui secara berkala mengingat dinamika politik yang terus berubah.
Sekadar informasi, survei Poltracking Indonesia merupakan salah satu lembaga survei yang terpercaya dan telah banyak melakukan survei untuk berbagai macam pemilihan umum di Indonesia.
Sebagai informasi, survei ini menggunakan metode multistage random sampling dan melibatkan 1.220 responden dengan margin of error sebesar kurang lebih 2,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.
Survei ini dilakukan secara wawancara tatap muka langsung dengan responden terpilih pada bulan Februari, Maret, dan April 2023, sehingga diharapkan dapat memberikan gambaran yang akurat mengenai elektabilitas para tokoh potensial dalam Pilpres 2024.