Sabtu, Juli 6, 2024

Prabowo Subianto Raih Dukungan Nasionalis Kredibel dari Budiman Sudjatmiko

Thejatim – Politikus Budiman Sudjatmiko secara resmi dicopot dari keanggotaan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) pada hari Kamis (24/8) yang lalu. Pemecatan tersebut dipicu oleh pernyataan Budiman yang mendukung calon presiden potensial Prabowo Subianto.

Meskipun PDIP dengan tegas telah menyatakan dukungannya terhadap Ganjar Pranowo sebagai calon presiden, Budiman, yang telah menjadi bagian dari PDIP selama 19 tahun sejak tahun 2004, memilih untuk mendukung Prabowo.

Budiman sendiri memberikan tanggapan singkat terkait pemecatannya, dengan mengambil sikap lapang dada. “Saya hanya bisa mengatakan ‘saya menerima’,” kata Budiman seperti yang dikutip dari Detik.com.

Surat yang diterima oleh Detik.com menunjukkan bahwa Budiman dikenai sanksi dalam bentuk pemecatan oleh PDIP. Surat tersebut ditandatangani oleh Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dan Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto.

Baca Juga:  Pilpres 2024: Angkatan Muda Prabowo Deklarasi Dukung Prabowo

Salah satu poin dalam surat tersebut menginformasikan tentang sanksi organisasi berupa pemecatan yang diberlakukan terhadap Budiman. “Memberikan sanksi organisasi berupa pemecatan kepada Sdr. Budiman Sudjatmiko, M.A. M.Phil. dari keanggotaan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan,” demikian bunyi salah satu poin dalam surat tersebut.

Awal mula hubungan dekat antara Prabowo dan Budiman dapat ditelusuri ketika mantan kader PDIP ini mengunjungi rumah Prabowo di Jalan Kertanegara, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, pada Selasa (18/7/2023). Pada pertemuan tersebut, Budiman membahas sejumlah poin dengan Prabowo.

Budiman mengapresiasi Prabowo sebagai seorang nasionalis dengan pemikiran yang luar biasa. “Kami berdiskusi cukup lama tentang banyak hal, kami memiliki banyak persamaan visi dan pandangan,” katanya.

Menurut Budiman, pandangan kepemimpinan politik Prabowo sesuai dengan pandangannya. Dia juga menganggap bahwa di tengah krisis global saat ini, kepemimpinan yang berasal dari latar belakang militer dan aktivis diperlukan.

Baca Juga:  Ajakan SBY Disambut Antusias: Ribuan Kader Demokrat Malang Komit Dukung Prabowo-Gibran

“Kedua jenis individu ini biasanya memiliki kemampuan untuk berbicara tentang isu-isu strategis secara komprehensif,” tegas Budiman.

Budiman juga dengan yakin menyatakan bahwa Prabowo, seorang nasionalis sejati, merupakan salah satu orang terbaik yang dibutuhkan oleh Indonesia.

Dalam hal ini, Prabowo mengungkapkan kesepakatan antara dirinya dan Budiman mengenai tantangan global yang kompleks saat ini. “Pemikiran bahwa negara besar seperti Indonesia memerlukan persatuan adalah benar menurutnya,” tambah Prabowo.

Sebulan setelah pertemuan tersebut, Budiman secara resmi menyatakan dukungannya kepada Prabowo dan mendirikan relawan Prabowo-Budiman (Prabu). Dia juga siap bertanggung jawab atas keputusannya tersebut.

Deklarasi Prabu diadakan di Marina Convention, Semarang, pada Jumat (18/8/2023). Budiman menegaskan bahwa keputusan ini adalah hasil dari keinginan pribadinya dan tidak ada kaitannya dengan afiliasi partai.

Baca Juga:  Prabowo: Koalisi 4 Partai Memegang Peran Kunci dalam Tim Pemerintahan

“Saya tetap menjaga pandangan positif terhadap Partai PDI Perjuangan, dan sementara partai memiliki aturannya, jika saya harus menerima sanksi, itu adalah tanggung jawab saya sepenuhnya,” jelaskan Budiman pada Minggu (20/8/2023).

Meskipun ia siap menerima konsekuensi, Budiman berharap agar tidak dipecat dari Partai PDI Perjuangan. Selain itu, ia mengusulkan agar PDIP dan Gerindra dapat membentuk aliansi strategis dalam Pemilihan Presiden 2024. Dengan cara ini, dukungannya terhadap Prabowo baru-baru ini tidak akan dianggap melanggar.

Terkait hal ini, Budiman juga berharap bahwa pembentukan aliansi antara PDIP dan Gerindra tidak akan mengakibatkan pemecatannya dari PDIP.

ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Populer
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Terkait
ADVERTISEMENT