TheJatim. Surabaya – Pengesahan Anggaran Penggunaan Belanja Daerah (APBD) Kota Surabaya telah disahkan dalam Rapat Paripurna DPRD. Menjadi catatan bagi Fraksi Partai Keadilan Bangsa (PKB), dikarenakan APBD Tahun 2022 dianggarkan defisit.
Mahfudz, Wakil Ketua Fraksi PKB DPRD Kota Surabaya mengatakan, bahwa secara kelembagaan di DPRD ada yang disayangkan pada APBD 2022. “Ternyatakan, memang dianggarkan defisit 800 miliar rupiah lah, ini yang menjadi sorotan kami sebenarnya,” ujarnya, saat di ruangannya, Rabu (10/11/2021).
Ia menanyakan, Pemerintah Kota Surabaya terlalu mengada-ada, dengan adanya Sisa Lebih Perhitungan Anggaran (Silpa) di tahun anggaran 2021. “Oke, masih ada celah ditutup dengan silpa, apakah pasti silpa itu 800 miliaran, menurut Saya terlalu diada-adakan, ini yang membuat kami bertanya-tanya sejak awal saya menerima buku RAPBD 2022,” katanya.
Menurutnya, target Silpa terlalu tinggi sering terjadi di Kota Surabaya. “Tahun lalu, dianggarakan silpanya 1,1 atau 1,3 triliun kalau ndak salah, tapi ternyata dibulan Januari, silpanya tinggal 300, ini yang sering terjadi,” terangnya.
Sekretaris Komisi B DPRD Kota Surabaya ini mengatakan, pihak DPRD masih belum mengetahui Silpa di tahun 2021 ini. “800 Miliar ini masih berupa target dari Silpa APBD 2021, padahal kita belum tahu silpa pada anggaran tahun sebelumnya,” tuturnya.
Ketua DKC Garda Bangsa ini mengatakan, Pemkot terlalu naif untuk menargetkan silpa untuk menutup APBD tahun 2022. Namun, secara umum, untuk mendukung stimulus pemulihan ekonomi, pihaknya mendukung.
“Cuma pertanyaan Saya hanya ini, yang menyatakan APBD 2022 ini defisit, walaupun akan ditutup dengan adanya silpa tahun 2021. Tapi kan itu masih target, artinya, bisa jadi silpanya dibawah itu, jangan-jangan malah nol. Nah, kalau nol, gimana caranya,” pungkasnya.