TheJatim.com – Dukungan terhadap pembentukan Badan Otoritas Madura kian menguat. Anggota DPRD Jawa Timur dari Daerah Pemilihan Madura, Nasih Aschal, menegaskan bahwa langkah ini sangat penting untuk mempercepat pembangunan di Pulau Garam.
Menurut politisi yang akrab disapa Ra Nasih itu, Madura membutuhkan percepatan pembangunan yang lebih terarah, tepat sasaran, dan berdampak langsung pada masyarakat.
“Semangat pembentukan Badan Otoritas ini adalah percepatan. Kita support, kita mendukung bahwa memang Madura perlu percepatan,” ujar Nasih di DPRD Jatim, Kamis (18/9/2025).
Ketua Fraksi NasDem DPRD Jatim ini menambahkan, Madura kerap dianggap sebagai wilayah tertinggal. Oleh karena itu, diperlukan terobosan nyata agar masyarakat merasakan manfaat kepemimpinan nasional secara langsung.
“Kalau kita bicara Madura, selalu dianggap wilayah tertinggal dalam tanda kutip. Perlu ada perubahan nyata. Saya kira Badan Percepatan ini akan lebih efektif bila berada langsung di bawah Presiden,” tegasnya.
Ra Nasih mengingatkan, tanpa campur tangan Presiden, percepatan pembangunan Madura dikhawatirkan hanya jalan di tempat.
“Kalau tidak, nanti semua pembangunan ini hanya manteg alias mandek. Jadi keterlibatan Presiden sangat dibutuhkan,” lanjutnya.
Dukungan serupa juga datang dari Anggota DPR RI Fraksi NasDem, Willy Aditya. Ia mendorong pemerintah pusat segera membentuk badan khusus yang fokus pada pengembangan Madura, terlebih setelah dibubarkannya Badan Pengembangan Wilayah Surabaya–Madura (BPWS).
“Boleh saja pemerintah pusat membuat Otorita atau Badan Pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus, atau apapun namanya. Intinya adalah pengembangan strategis Madura dalam satu kerangka kawasan. Saya akan terus perjuangkan bersama teman-teman legislator dari Madura,” tegas Willy.
Dengan adanya dukungan politik dari DPRD Jatim, DPR RI, dan pemerintah pusat, NasDem optimistis bahwa pembentukan Badan Otoritas Madura akan segera terwujud. Harapannya, percepatan pembangunan bisa membawa Madura lebih maju dan sejajar dengan wilayah lain di Jawa Timur.
