TheJatim.com – Ratusan mahasiswa Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) yang tergabung dalam Keluarga Mahasiswa (KM) ITS menggelar aksi simbolik bertajuk “Krisis Demokrasi Indonesia”, Senin (8/9/2025) malam. Aksi ini dilaksanakan di Lingkar Perpustakaan ITS sebagai bentuk solidaritas atas gugurnya sejumlah warga sipil dalam gelombang demonstrasi di berbagai daerah belakangan ini.
Gerakan ini digagas oleh Kementerian Aksi dan Propaganda Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) ITS. Tujuannya, selain menunjukkan kepedulian, juga menjadi ruang refleksi bersama atas kondisi demokrasi yang dinilai semakin tergerus substansinya. Mahasiswa menilai minimnya langkah konkret pemerintah dalam merespons tragedi tersebut mempertegas urgensi gerakan moral untuk terus menyuarakan keadilan.
Presiden BEM ITS, Jinan Elvaretta, menegaskan aksi ini bukan sekadar simbol, melainkan juga seruan moral untuk membangun kesadaran.
“Meskipun mustahil untuk didengar oleh pemerintahan, tapi ini pantikan yang baik untuk menyasar awareness mahasiswa, agar nantinya bisa kembali menyuarakan bersama-sama,” ujarnya.
Dalam aksi tersebut, enam mahasiswa menyampaikan orasi secara bergantian. Rangkaian kegiatan ditutup dengan mengheningkan cipta sebagai penghormatan kepada korban yang meninggal dunia.
Meski persiapan terbilang singkat dan publikasi baru dilakukan di hari pelaksanaan, antusiasme mahasiswa tetap tinggi. Banyak peserta menilai aksi ini penting untuk mengingatkan kembali peran mahasiswa sebagai agen perubahan sosial-politik.
Selain menyuarakan kritik, aksi ini juga menekankan pentingnya empati terhadap keluarga korban yang ditinggalkan. Bagi mahasiswa, duka yang dialami masyarakat bukan sekadar angka di laporan, melainkan luka yang perlu dirasakan bersama. Dari sinilah, mereka berharap kesadaran kolektif dapat tumbuh dan melahirkan gerakan sosial yang lebih berkelanjutan.
BEM ITS berharap, melalui aksi ini, kepekaan mahasiswa terhadap isu-isu nasional semakin meningkat. Langkah ini diharapkan menjadi awal keterlibatan lebih aktif dalam perjuangan demokrasi dan gerakan sosial-politik ke depannya.



