TheJatim.com – Wakil Ketua DPRD Jawa Timur, Sri Wahyuni, mendorong peningkatan kesejahteraan tenaga perawat di seluruh daerah, terutama mereka yang masih berstatus honorer maupun perawat desa. Ajakan ini disampaikan sebagai respons atas banyaknya persoalan kesejahteraan yang dialami tenaga kesehatan, termasuk beban kerja yang tinggi tanpa diimbangi hak yang memadai.
Sri Wahyuni yang telah bekerja sebagai perawat selama 25 tahun mengatakan, pengalaman di lapangan membuatnya memahami betul tantangan yang dihadapi tenaga kesehatan. Ia menilai perhatian terhadap tenaga kesehatan seharusnya setara dengan perhatian terhadap guru, mengingat keduanya sama-sama berperan sebagai garda terdepan pelayanan publik.
“Kalau guru mendapat perhatian besar, tenaga kesehatan pun harus. Mereka menjaga nyawa masyarakat setiap hari,” ujarnya, Jum’at (7/11/2025).
Dorongan ini juga sejalan dengan arah kebijakan pemerintah pusat yang tengah mempersiapkan kenaikan gaji bagi guru. Sri Wahyuni menilai sudah saatnya tenaga kesehatan memiliki tingkat kesejahteraan yang lebih layak mengingat kontribusi mereka terhadap kesehatan masyarakat sangat vital.
Selain menyoroti kesejahteraan, politisi Partai Demokrat itu juga menggagas program Satu Desa Satu Perawat untuk memperkuat akses layanan kesehatan. Jawa Timur memiliki 7.721 desa, dan keberadaan satu perawat di setiap desa diyakini dapat mempercepat layanan dasar, memperkuat deteksi dini, serta memberikan edukasi kesehatan kepada warga, terutama di daerah yang sulit dijangkau.
“Perawat desa bukan hanya penyembuh, tapi juga pendamping masyarakat. Kehadiran mereka membuat layanan kesehatan lebih dekat dan lebih cepat,” jelasnya.
Sri Wahyuni juga terus mengawal berbagai program kesejahteraan masyarakat, termasuk Program Makan Bergizi Gratis (MBG). Ia menegaskan pentingnya pengawasan agar setiap program benar-benar dirasakan manfaatnya oleh warga yang membutuhkan.
“Program yang bagus harus dikawal. Yang kita perjuangkan bukan sekadar angka, tapi kehidupan masyarakat yang lebih baik,” tutupnya.



