Indikator Politik Indonesia telah merilis hasil survei calon presiden (Capres) di Provinsi DKI Jakarta pada 24 Februari-3 Maret 2023.
Survei dilakukan pada 2.060 responden dengan jumlah sampel basis sebanyak 820 orang dan oversampel di Dapil DKI I dan DKI II masing-masing menjadi 800 responden.
Sebelum masuk pada tiga nama besar, terlebih dahulu memakai simulasi 10 nama. Hasilnya, menempatkan Anies Baswedan pada posisi pertama dengan 36,8%, diikuti oleh Ganjar Pranowo dengan 29,5%, dan Prabowo Subianto dengan 14,3%.
Sedangkan posisi keempat hingga kesepuluh diisi oleh Ridwan Kamil, AHY, Sandiaga Uno, Erick Thohir, Andika Perkasa, Puan Maharani, dan Khofifah Indar Parawansa.
Dalam simulasi tiga nama, Anies Baswedan tetap memimpin dengan 42,4%, disusul oleh Ganjar Pranowo dengan 33,2%, dan Prabowo Subianto dengan 16,6%. Sementara TT/TJ mencatatkan 7,9%.
“Pada simulasi 3 nama, Anies Baswedan sedikit menurun, Ganjar stagnan dan Prabowo cenderung menguat,” ujar Peneliti Utama Indikator Politik Indonesia, Burhanuddin Muhtadi saat merilis hasil survei, Kamis (11/5/2023).
Hasil survei ini menunjukkan bahwa Anies Baswedan memiliki elektabilitas yang tinggi di DKI Jakarta. Sedangkan Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto masih perlu bekerja keras untuk mengejar Anies Baswedan.
Survei ini juga menunjukkan bahwa calon yang diusung partai politik seperti Ridwan Kamil, AHY, Sandiaga Uno, Erick Thohir, dan Puan Maharani memiliki dukungan yang lebih rendah dibandingkan dengan kandidat independen seperti Anies Baswedan.
Namun, survei ini hanya merupakan gambaran situasi politik di Provinsi DKI Jakarta pada waktu terkini dan bisa menjadi acuan bagi semua pihak untuk membangun kerangka dan strategi yang efektif sampai pada Pilpres 2024 nanti.
Survei berjalan dinamis, oleh sebab itu hasil sementara kali ini bisa menjadi rujukan untuk membangun kerja politik yang efektif,
Hasil survei tidak lepas dari banyak faktor yang dapat mempengaruhi elektabilitas seorang calon seperti visi misi, program kerja, dan dukungan partai politik.
