Sabtu, Juli 6, 2024

Target Rutilahu Meningkat, Wakil Walikota Surabaya Kunjungi Penerima manfaat

TheJatim. Surabaya – Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya berencana akan meningkatkan target program Rumah Tidak Laik Huni (Rutilahu) pada tahun 2022 mendatang. Target Pemkot sejumlah 800 unit rumah, dibanding target rumah di tahun 2021.

Anggaran untuk program tersebut pun telah masuk dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kota Surabaya Tahun 2022 yang disahkan Rabu (10/11/2021) lalu.

Diketahui, bahwa payung hukum pelaksanaan bedah rumah ini adalah Peraturan Wali Kota Surabaya (Perwali) Nomor 6 Tahun 2019 tentang Rutilahu Kota Surabaya.

Disebutkan, pada pasal 2 dalam perwali tersebut bertujuan dari rehabilitasi sosial rutilahu adalah untuk mengembalikan keberfungsian sosial dan meningkatkan kualitas tempat tinggal fakir miskin, melalui perbaikan kondisi rumah menjadi rumah layak huni, sehat dan aman.

Baca Juga:  Khawatir Banjir Rob Kawasan Pesisir, Walikota Surabaya Siapkan Sarpras

Sedangkan pada pasal 4 ayat (a) dijelaskan, kriteria manfaat kegiatan rehabilitasi sosial rutilahu adalah fakir miskin yang dibuktikan dengan masuk dalam data masyarakat miskin yang ada di Kota Surabaya. Pada ayat (b) disebutkan, memiliki surat keterangan miskin dari kelurahan.

Wakil Wali Kota Surabaya Armuji bertandang kepada dua penerima manfaat bedah rumah di Dinoyo Buntu atas nama Marifiati Ningsih dan Bambang Wijono. Didampingi Dinas Sosial (Dinsos) Kota Surabaya, Camat Tegalsari dan Lurah Keputran.

Baca Juga:  Cak Ji Serahkan Santunan ke Anak Yatim Piatu, usai Melakukan Hobinya

Dalam kunjungannya Armuji, yang masuk wilayah Kelurahan Keputran, Kecamatan Tegalsari, Surabaya, pada Selasa siang (30/11/2021). Ia menyampaikan agar program Rutilahu dapat menyerap tenaga kerja dari penduduk sekitar penerima manfaat.

“Tahun 2021 ditargetkan 623 Rumah di Perbaiki , nanti tahun 2022 meningkat 800 Rumah. Bayangkan kalau satu rumah membutuhkan dua tukang dan dua pembantu jadi akan ada 3.200 tenaga kerja yang bisa diserap,” ujar Armuji, saat dilokasi.

Baca Juga:  Kendalikan Potensi Kemacetan, Dishub Surabaya Kaji Kenaikan Tarif Parkir On Street

Selain itu, ia juga melihat kondisi rumah dan memberikan nasi bungkus bagi tukang yang bekerja. “Ayo pak nglaut dulu pas jam 12.00, mangan disek ben gak lemes, (Ayo Pak istirahat dulu pas jam 12.00, makan dulu, supaya tidak lemas, red),” ujarnya dengan logat suroboyoan.

Armuji juga menegaskan, agar pelaksanaan perbaikan rumah tidak layak huni bisa dikerjakan tidak lebih dari 19 hari. Sehingga warga yang rumahnya dibenahi tidak kesulitan untuk tinggal di rumah saudara maupun indekos.

ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Populer
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Terkait
ADVERTISEMENT