Surabaya – Dimas Nursalim Saputra (25) menderita Lupus Auto Imun, warga Kedung Asem VII / 33, Kelurahan Kedung Baruk, Kecamatan Rungkut.
Dimas sempat berobat menggunakan Kartu Indonesia Sehat (KIS), ia sangat berterimakasih atas perawatan yang diberikan oleh salah satu Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) di Kota Surabaya.
Namun ada beberapa resep obat yang tidak bisa ditanggung oleh jaminan kesehatan milik BPJS tersebut, sehingga terpaksa berobat menggunakan pengobatan alternatif.
“Saya menggunakan (pengobatan, red) alternatif, karena ada resep yang tidak ditanggung BPJS, sehingga tidak mampu untuk menebusnya,” ungkap Dimas Nursalim, saat ditemui di rumahnya.
Remaja malang kelahiran 1996 itu, mengidap penyakit tersebut sejak setahun yang lalu. Saat ini dirinya juga diselimuti duka mengingat ayahnya telah berpulang kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa.
Mendengar kabar dari Dimas, Wakil Wali Kota Surabaya, Armuji mengunjungi Dimas Nursalim di rumah kontrakannya.
Saat tiba di rumah kontrakannya Dimas Nursalim, Armuji menyampaikan akan membantu Dimas, dalam berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Surabaya, untuk membantu permasalahan obat yang tidak ditanggung oleh BPJS.
“Kami akan koordinasi (dengan Dinkes, red) sehingga permasalahan obat yang tidak dicover tersebut bisa diselesaikan, saya harap secepatnya menemukan titik temu dan jalan keluar,” ujar Armuji.
Ia juga menyampaikan, bahwa program Walikota Eri Cahyadi dan Wakil Wali Kota Armuji untuk dapat memberikan jaminan kesehatan bagi warga Surabaya.
Dengan syarat, warga Surabaya yang ingin mendapatkan jaminan kesehatan, berkenan mendapatkan perawatan di Kelas III.
“Kalau mau dirawat dengan ketentuan kelas III akan di cover penuh gratis, pemerintah kota Surabaya akan hadir mengkomunikasikan dan menyelesaikan permasalahan ini,” terangnya.
Sembari menyemangati Dimas, Armuji meyakinkan bahwa dirinya, bersama segenap perangkat daerah, akan bekerja keras untuk menghadirkan pelayanan terbaik bagi warga Surabaya.