Kamis, Juli 4, 2024

Anies Baswedan: Kedekatan Prabowo-Ganjar dengan Presiden, Dinamika Jabatan

Thejatim – Calon presiden potensial dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP), Anies Baswedan, memberikan pandangannya mengenai persepsi publik terhadap kedekatan Prabowo Subianto dan Ganjar Pranowo dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam menyongsong Pemilu 2024.

Anies memahami sepenuhnya bahwa kedekatan yang terlihat antara kedua pesaingnya dengan Presiden adalah hasil dari peran penting yang mereka jalani saat ini. Sebagai Menteri Pertahanan, Prabowo secara alami terlibat dalam berbagai aktivitas bersama Presiden sebagai bagian dari tanggung jawabnya. Begitu pula dengan Ganjar, sebagai Gubernur Jawa Tengah, ia secara alami berinteraksi dengan Presiden saat kegiatan resmi di Jawa Tengah.

Baca Juga:  Keseriusan Prabowo Subianto dalam Meneruskan Program Pemerintahan Jokowi

“Dalam posisi Menteri Pertahanan, Pak Prabowo secara otomatis terlibat dalam banyak aktivitas bersama Presiden, mengingat perannya sebagai atasan,” ujar Anies saat berbicara di Jakarta Convention Center (JCC), Senayan, Jakarta, pada malam hari Kamis (3/8).

Anies menambahkan, “Demikian juga dengan Pak Ganjar yang merupakan Gubernur Jawa Tengah. Sudah menjadi hal yang lumrah jika Presiden beraktivitas bersama gubernur saat berkunjung ke provinsi tersebut.”

Anies juga membagikan pengalamannya sendiri, di mana dia pernah berinteraksi dengan Presiden Jokowi ketika menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta. Namun, ia menekankan bahwa interaksi tersebut semata-mata terkait dengan urusan pekerjaan.

Baca Juga:  Tanpa PKB, Kemenangan Prabowo Dalam Pilpres 2024 Diragukan

Anies merincikan bahwa komunikasi terakhirnya dengan Presiden Jokowi terjadi ketika masa jabatannya sebagai gubernur berakhir. Pada saat itu, Anies memberi tahu Presiden tentang pengakhiran masa tugasnya.

“Ketika saya mengakhiri tugas saya sebagai gubernur, saya menghadap Presiden untuk memberi tahu beliau. Itu adalah pertemuan terakhir kita,” kata Anies.

Anies juga menjelaskan bahwa saat ini, ia sudah menjadi warga negara biasa. Oleh karena itu, ia merasa tidak ada alasan mendesak bagi dirinya untuk terus berkomunikasi dengan Presiden Jokowi. Anies menegaskan bahwa ia tidak ingin membuat repot Presiden dengan kontak yang tidak perlu.

Baca Juga:  Sarapan Politik di Yogyakarta: Jokowi dan AHY Bahas Persoalan Nasional

“Saat ini, saya hanya seorang warga biasa. Saya menghormati peran Presiden dan tidak ingin memberikan kerepotan tambahan dengan berkomunikasi secara berlebihan. Itu akan jauh lebih baik bagi semua pihak,” ungkap Anies, yang sebelumnya juga pernah menjabat sebagai Rektor Universitas Paramadina.

ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Populer
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Terkait
ADVERTISEMENT