Sabtu, 1 November 2025
Image Slider

DPRD Surabaya Minta Polisi Usut Tuntas Penganiayaan Dokter RSUD BDH

TheJatim.com – Kasus penganiayaan yang menimpa seorang dokter di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bhakti Dharma Husada (BDH) Surabaya menuai kecaman keras dari DPRD Kota Surabaya. Anggota Komisi D, Agus Mashuri atau yang akrab disapa Cak Huri, menilai tindakan pasien yang melakukan kekerasan tersebut tidak bisa ditoleransi.

“Kami sangat prihatin dan mengecam keras penganiayaan terhadap dokter di RSUD BDH. Tidak ada alasan apapun yang bisa membenarkan kekerasan seperti ini,” tegas Agus Mashuri, Selasa (26/8/2025).

Baca Juga:  9.500 Batang Rokok Ilegal Disita Petugas di Surabaya Selatan

Menurutnya, dokter dan tenaga medis merupakan garda terdepan dalam menyelamatkan nyawa manusia. Mereka bekerja siang dan malam melayani pasien, sehingga seharusnya dihormati, bukan justru menjadi korban kekerasan.

“Dokter sudah berjibaku menolong kita di situasi sulit. Mestinya mereka mendapat apresiasi, bukan malah diperlakukan tidak manusiawi,” ujarnya.

Agus memastikan Komisi D DPRD Surabaya akan segera berkoordinasi dengan manajemen RSUD BDH dan Dinas Kesehatan Kota Surabaya untuk menggali kronologi peristiwa sekaligus memastikan ada langkah pencegahan agar kasus serupa tidak terulang.

Baca Juga:  Eri Tutup Parkir Toko Modern di Dharmahusada Gara-gara Tak Ada Jukir Resmi

Tak hanya itu, DPRD juga mendesak aparat kepolisian mengusut tuntas kasus ini dan menindak tegas pelaku. “Kami akan meminta kepolisian bekerja cepat agar ada kepastian hukum. Ini penting sebagai bentuk perlindungan bagi tenaga medis kita,” tambahnya.

Politisi PPP tersebut juga mengajak masyarakat agar tidak gegabah melampiaskan emosi di fasilitas kesehatan. Jika ada keluhan pelayanan, sebaiknya disampaikan dengan cara baik, bukan melalui tindakan kasar.

Baca Juga:  Revitalisasi 13 Pasar Tradisional, Pemkot Surabaya Targetkan Ekonomi Meningkat

“Mari kita jaga kondusifitas rumah sakit. Masalah apa pun bisa diselesaikan lewat dialog, musyawarah, bukan dengan tangan dan kekerasan,” pungkasnya.

ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Baca Juga
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Terbaru
ADVERTISEMENT