Sabtu, 14 Desember 2024
Image Slider

Haul Ke-12 Gus Dur, Mbak Yenny: Tertawa Adalah Kekuatan Besar Gus Dur

Setiap 30 Desember diperingati sebagai haul KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur). Tahun ini, genap 12 tahun Presiden ke-4 RI itu telah meninggal dunia. Meski telah berpulang, namun jasa besar dan nilai-nilai Gus Dur itu tetap menyala abadi.

Beragam bentuk kegiatan digelar banyak kalangan untuk memperingati wafatnya cucu pendiri Nahdlatul Ulama (NU) Hadratus Syaikh KH Hasyim Asyari tersebut. Tidak hanya di internal keluarga dan Pesantren Tebuireng, Jombang. Namun, juga elemen-elemen masyarakat lainnya.

Beberapa aktifitas peringatan haul Gus Dur tersebut mulai dari tahlil dan doa bersama, ziarah, bedah buku tentang sosok Gus Dur hingga aktifitas sosial kemasyarakatan lainnya. Waktu peringatan haul Gus Dur itupun tidak hanya saat 30 Desember saja. Tapi, biasanya juga sampai jauh sesudahnya.

Sementara itu, peringatan haul ke-12 Gus Dur Kamis malam (30/12) dihadiri banyak pejabat dan tokoh. Baik langsung maupun secara virtual. Seperti dapat disaksikan di beberapa kanal YouTube, di antara yang hadir online ada Mendagri Tito Karnavian, Menteri BUMN Erick Thohir, dan sejumlah duta besar. Gubernur DKI Anies Baswedan, Gubernur Jateng Ganjar Pranowo, dan Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa juga hadir virtual. Lalu, ada juga KH Mustofa Bisri (Gus Mus), Try Sutrisno, hingga Laksamana Widodo A.S.

Dalam sambutannya mewakili keluarga, Yenny Wahid mengungkapkan, dalam dua tahun ini bisa dibilang merupakan tahun kesedihan. Ada banyak yang kehilangan anggota keluarga, kehilangan waktu dan tenaga, hingga depresi atau stres dampak pandemi Covid-19. Hal itu dampaknya antara lain pada kesehatan, tidak produktif, menjadi lemah, imunitas menurun dan sejenisnya.

Baca Juga:  Carut-Marut Kelola Parkir Sidoarjo, SAKA Sebut ada Dugaan Korupsi pada Dishub dan PT ISS

Pada kondisi sekarang ini, lanjut dia, bangsa ini perlu dibangkitkan kembali. Warga dunia harus dibangkitkan lagi. Diperlukan imunitas yang tinggi. Salah satunya dengan hati yang selalu bahagia. Hati yang ceria agar kekebalan meningkat.

‘’Nah, tertawa adalah kekuatan besar Gus Dur. Menghadapi semua masalah apapun dengan tertawa. Bahkan, beliau juga menertawakan dirinya sendiri. Beliau punya kemampuan membahagiakan banyak orang lewat joke-jokenya. Tapi lebih dari sekadar joke,’’ ungkap putri Gus Dur yang akrab dipanggil Mbak Yenny itu.

Karena itu, tema yang diusung dalam haul ke-12 Gus Dur kali ini adalah Bangkit Bersama dengan Bahagia. Beberapa acara pun bernuansa menghibur. Salah satunya ceramah agama KH Imam Hambali yang mengisi ceramah bersama Abah Topan. Ada pula Ramzi dan Aziz Gagap.

Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf yang hadir langsung mengungkapkan, ada begitu banyak orang merindukan Gus Dur. Dia menyebut, di tengah mendung moral yang menggelapi dunia, alangkah sedikit yang hadir di tengah manusia dengan kejujuran penuh seperti Gus Dur. ‘’Di tengah begitu banyak ketidakpastian masa depan dan kekalutan, alangkah sedikit yang mampu tampil dengan gerakan-gerakan profetiks seperti Gus Dur,’’ ujarnya.

Baca Juga:  Ismail: Serba 14, Doa dan Harapan Demokrat Pamekasan untuk Pemilu 2024

Rasanya, sekarang ini tidak ada lagi yang dapat berperan untuk menggantikan Gus Dur. ‘’Tapi, kita semua mengenal Gus Dur dan kita mesti menghabiskan waktu untuk dapat belajar tentang Gus Dur. Idealisme Gus Dur adalah kemanusiaan inklusif,’’ ungkapnya.

Sementara itu, pantauan Jawa Pos di Pesantren Tebuireng kemarin (30/12), peringatan haul Gus Dur tahun ini digelar relatif sederhana. Namun, tetap terasa begitu khidmat dan bermakna. Selain ada khotmil Quran, selepas salat Magrib seluruh santri mengikuti pembacaan surat Yasin, tahlil, dan doa bersama di masjid pesantren bersejarah itu.

Para santri juga menyaksikan bersama-sama peringatan haul ke-12 Gus Dur yang disiarkan virtual dari kediaman Gus Dur di Ciganjur, Jakarta. ‘’Di sini sederhana karena semula ada kebijakan PPKM level 3 itu. Jadi, tidak ada persiapan apa-apa. Ternyata, baru belakangan ditiadakan. Katanya orang-orang karena ada muktamar,’’ kata KH Abdul Hakim Mahfudz (Gus Kikin), pengasuh Pesantren Tebuireng, kepada Jawa Pos.

Para pengurus Ikatan Alumni Pesantren Tebuireng (Ikapete) dari berbagai daerah kemarin, juga tampak datang ke pesantren. Sejumlah rombongan tokoh, juga berziarah ke makam Gus Dur dan keluarga. Salah satu di antaranya Anggota Perwakilan Daerah (DPD) RI Ahmad Nawardi.

Dalam kujungan itu, Nawardi menyatakan, ada begitu banyak orang yang akan terus mengenang Gus Dur. Bukan hanya di Indonesia, melainkan warga dunia. Pun demikian dengan dirinya. Sejak aktif di gerakan mahasiswa, menjadi wartawan hingga aktif di PKB dulu, ada begitu banyak pengalaman dan kesan mendalam terhadap sosok Gus Dur.

Baca Juga:  Menkeu Usulkan Penyederhanaan Pajak Daerah untuk Peningkatan Pendapatan Daerah

‘’Salah satu di antaranya ketika saya masih di wartawan Tempo dan meliput muktamar NU Solo pada 2004 silam,’’ ungkapnya.

Di tengah liputan ketegangan isu seputar muktamar tersebut, Nawardi ingat betul ketika dirinya ingin berfoto dengan Gus Dur sebagai dokumen pribadi. Diceritakan, saat itu Gus Dur sedang memimpin pertemuan dengan para kiai kiai langit di sebuah ruangan hotel. Lalu, dirinya masuk ke ruang itu. Tentu saja, kedatangannya membuat para kiai kaget. Pembicaraan di ruangan pun sempat hening sesaat.

‘’Saya modal nekat dan lalu bilang: Mohon izin untuk foto Gus. Alhamdulillah, ternyata Gus Dur mempersilakan sambil menyatakan: Iyo nggak opo-opo, sing penting ojo njaluk duit. Di tengah suasana tegang itu, akhirnya semua yang di ruangan tertawa,’’ ungkap mantan anggota DPRD Jatim itu.

Menurut Nawardi, Gus Dur memang telah tiada. Namun, mantan ketua umum PBNU itu telah mewariskan begitu banyak jasa dan nilai-nilai. ‘’Tugas kita adalah meneladani nilai-nilai beliau. Mulai nilai kesederhanaan, kemanusiaan, kesetaraan, pembelaan hingga toleransi,’’ paparnya.

Sumber : Jawapos.com

ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Populer
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Terkait
ADVERTISEMENT