Kamis, 9 Oktober 2025
Image Slider

Koin NU; Representasi Kekuatan Umat

Thejatim.com – Koin dalam bahasa sederhana berarti uang receh. Bagi banyak orang, uang receh hampir tidak berharga. Namun semua orang tentu tidak bisa lepas darinya. Tanpa dia, yang besar tak bakalan ada. Belajar dari pegiat amal di jalan, uang receh sangat berharga.

Sebagai warga NU, kita semua perlu terlibat aktif membesarkan organisasi. Paling tidak ikut memikirkan keberlangsungan sebuah organisasi. Betapa mulianya jika seorang pemimpin memberi kesempatan kepada umatnya untuk ikut serta sekecil apa pun perannya.

Kenapa harus menggunakan bahasa koin, tentu ini cara para pendahulu kita yang lebih menggunakan bahasa tawadhu’ dalam segala hal yang ia lakukan. Ketawadhuan, tentu menjadi salah satu cara para shalihin untuk menghargai orang lain (termasuk kepada warganya).

Baca Juga:  Semarak Hari Santri NU Sumenep Diawali Istighotsah Keselamatan Lingkungan

Koin menjadi salah satu media konsolidasi organisasi antara pimpinannya dengan warganya. Berbeda dengan pejabat publik, datang menyapa rakyat untuk “menjajah”. Koin menjadi bukti bahwa seorang pemimpin organisasi masih menghormati warganya untuk terlibat langsung dalam berbagai aktivitas sebuah organisasi. Sebagai warga NU di tingkat bawah, penulis sangat bersyukur dengan adanya gerakan koin Konfercab NU Sumenep.

Baca Juga:  PWNU Jatim Adakan Silaturahim Ramadhan Tekankan Harmoni Bangsa

Gerakan koin akan berdampak dan menjadikan organisasi mandiri dan independen. NU tidak boleh dijadikan alat untuk melemahkan ketika harus dibenturkan dengan banyak kepentingan pribadi maupun kelompok, apalagi dalam ranah politik praktis.

Besar dan berdaya bersama warganya akan lebih terhormat dan mandiri. Sungguh sangat naif jika harus menjual diri kepada pemerintah atau pihak tertentu hanya karena satu acara. Nahdlatul Ulama besar jika para pemimpin di NU mau berbuat. Menurut penulis, koin ini adalah salah satu upaya para pimpinan di NU untuk bersama-sama membangun rumah besarnya secara kolektifitas.

Baca Juga:  Jadi Narasumber di Ngaji Budaya, Ini Pesan RPA. Wazirul Jihad

Peluncuran Gerakan Koin Konfercab NU Sumenep merupakan sebuah keniscayaan. Namun, bagi warga desa, yang dilakukan pengurus NU adalah sebuah penghormatan.

Tak semua orang bisa menjadi pengurus NU, tetapi sangat terbuka sekali setiap orang bisa menjadi bagian atas berjalannya program NU melalui gerakan koin tersebut. Koin itu memiliki makna yang tersirat bahwa adanya koin sama dengan menghormati warganya. Baik yang lemah secara ekonomi maupun tajir, semuanya diberi kesempatan dalam berkhidmat untuk organisasi.

*) Aribuddin, warga Nahdlatul Ulama asal Kabupaten Sumenep, Jawa Timur.

ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Populer
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Terbaru
ADVERTISEMENT