TheJatim. Jombang – Dewan Perwakilan Wilayah (DPW) Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Jawa Timur, mengelar peringatan Maulid Nabi dan Hari Santri Nasional ke-6, di Pondok Pesantren Bahrul Ulum, Jombang, Jawa Timur, Senin malam (18/10/2021).
Ketua PWNU Jawa Timur, KH. Marzuki Mustamar hadir untuk memberi taushiyah. Sosok yang akrab disapa Kiai Marzuki itu mengatakan, terdapat kesesuaian antara amanat NU tetang perjuangan pemberlakuan syariat Islam dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dengan prinsip perjuangan PPP.
“Dalam baiat NU ada kalimat memperjuangkan berlakunya syariat Islam di tengah masyarakat dalam wadah naungan Negara Kesatuan Republik Indonesia,” ujar Kiai Marzuki.
Menurut pengasuh Pondok Pesantren Sabiilul Rasyad, Malang itu, untuk melaksanakan amanat NU tersebut tidak bisa dilakukan oleh Partai Nasionalis termasuk Partai berplatform Islam. “Saya yakin yang bisa diamanati untuk tetap nasionalis, tapi tetap tidak lupa memperjuangkan berlakunya syariat Islam itu mesti diamanatkan kepada PPP,” tegas Kiai Marzuki.
Menurut Kiai Marzuki, keluarga besar NU, Kiai dan Santri tidak perlu diragukan mengenai paham dan sikap nasionalisme. Hanya saja, Kiai Marzuki tidak menampik bila terdapat keinginan untuk menjalankan syariat Islam di bumi Indonesia.
“Tetapi NU harus mengamanatkan cita-citanya kepada partai yang di samping nasionalis yang punya misi berlakunya syariat Islam di Indonesia. Setahu Saya, dari lisannya Mbah Maeimoen (KH. Maimoen Zubair) adalah PPP,” tandasnya.
Ketua DPW PPP Jawa Timur, Nyai Munjidah Wahab Hasbullah mengatakan, agar PPP kembali ke khitahnya awal. Dengan kembali ke pesantren, untuk melibatkan unsur pesantren dalam kepengurusan Partai. “Bukan hanya di pusat, tetapi hingga ke tingkat daerah dan ranting di kepengurusannya harus dari pesantren,” tuturnya.
Bupati Jombang ini juga bertekad, menjadikan Provinsi Jawa Timur sebagai kantong suara PPP pada Pemilu 2024. Salah satu cara yang diyakini efektif, mengembalikan kejayaan PPP di Jawa Timur adalah merapat ke pesantren.
“Harus kita ambil kembali suara PPP yang berserakan kemana-mana dan mengembalikannya kepada pangkuan Partai Ka’bah. Saya selalu teringat pesan dari Mbah Maimoen keberadaan PPP di Negara kita adalah fardhu kifayah,” imbuhnya.
Tanpak hadir dalam kesempatan itu Ketua Umum PPP Suharso Monoarfa, Wakil Ketua Umum PPP Ermalena, Wakil Ketua Umum Zainut Tauhid Sa’adi, Sekjen PPP Arwani Thomafi, Wabendum PPP Lukman Yani dan Wasekjen Chairunnisa. Juga hadir anggota DPR RI dari Fraksi PPP Nurhayati Monoarfa dan Ema Umiyatul Chusna, Wakil Ketua Majelis Syariah Habib Ahmad Idrus Al- Habsy, Ketua Umum Yayasan Pesantren Bahrul Ulum KH Wafiyul Hadi serta para Kiai, Santri dan Habaib.