Kamis, 9 Oktober 2025
Image Slider

Surabaya Permudah Izin Usaha, Targetkan Investasi Rp42 Triliun

TheJatim.com – Pemerintah Kota Surabaya menargetkan capaian investasi sebesar Rp42,69 triliun di tahun 2025. Optimisme ini bukan tanpa alasan. Di bawah komando Wali Kota Eri Cahyadi, layanan perizinan kini jauh lebih ringkas, transparan, dan tidak berbelit seperti dulu.

Kini, semua izin usaha bisa diakses hanya lewat dua platform oss.go.id dan sswalfa.surabaya.go.id. Tidak ada lagi perizinan manual yang rawan gratifikasi dan calo. Semua diproses digital, gratis, dan bisa dilacak secara real-time oleh pemohon.

“Prinsip kami jelas cepat, transparan, dan tanpa biaya tersembunyi,” ujar Plt. Kepala DPMPTSP Surabaya, Lasidi, Kamis (17/7/2015).

Ia menegaskan, pengurusan izin dilakukan tanpa perantara, cukup dari rumah atau kantor sendiri. Jika ada kendala, pemohon akan mendapat pendampingan langsung dari petugas hingga izin terbit.

Baca Juga:  Aktivis 98 Surabaya Serukan Cooling Down Jelang Aksi 3 September di Grahadi

Pemohon bisa mengecek proses izin secara mandiri. Jika ada kekurangan dokumen, petugas akan langsung menghubungi tanpa perlu mengembalikan berkas dari awal. Pemkot juga menjamin penyelesaian aduan dalam waktu maksimal 1×24 jam melalui kanal aduan resmi, bahkan bisa langsung ke wali kota.

“Kepastian waktu dan respons cepat adalah kunci iklim usaha sehat,” lanjut Lasidi.

Waktu penyelesaian izin bervariasi antara 1 sampai 4 hari kerja, tergantung jenis izinnya. Semua dikoordinasikan langsung dengan tim teknis dari perangkat daerah (PD) terkait yang kini berkantor satu atap di Mal Pelayanan Publik Siola, menjadikan layanan benar-benar one stop service.

Untuk memudahkan investasi, Pemkot juga punya sejumlah inovasi andalan, diantaranya Klinik Investasi untuk konsultasi peluang dan persyaratan investasi. Lalu Lapis Lupis sebagai pendampingan izin, penyelesaian masalah, hingga laporan kegiatan.

Baca Juga:  DPRD Jatim Dorong Disnaker Konsisten Latihan Kreatif Digital Blockchain

Kemudian, Pesona Buaya untuk layanan jemput bola perizinan bagi pelaku UMKM. Ada pula, Wani Ngurus Izin, sebagai edukasi daring soal tata cara izin. Hingga, Takon Sobat berfungsi sebagai konsultasi lewat WhatsApp dan Si Pintar untuk chatbot interaktif soal perizinan dan investasi.

Berbagai inovasi ini membuahkan hasil. Dalam periode Triwulan IV 2024 hingga Triwulan I 2025, nilai investasi di Surabaya naik dari Rp6,53 triliun menjadi Rp7,71 triliun, atau tumbuh 16,8 persen.

Sebanyak 119.603 pelaku usaha baru tercatat masuk, dengan lima sektor dominan:
1. Perdagangan besar dan eceran (termasuk servis kendaraan)
2. Industri pengolahan
3. Akomodasi dan makan-minum
4. Penyewaan dan agen perjalanan
5. Konstruksi

Baca Juga:  Kader Akar Rumput, Gerakkan Gotong Royong Dukung Kongres DPP PDI Perjuangan

Sebaran investasinya juga merata di lima kawasan utama Surabaya, diantaranya Kecamatan Tambaksari, Sawahan, Wonokromo, Kenjeran, dan Gubeng.

Dengan capaian dan sistem yang semakin rapi, Pemkot berharap investasi 2025 bisa melampaui target. Fokusnya kini ke sektor strategis seperti ekonomi hijau, industri kreatif, pariwisata, dan logistik.

Lasidi juga menegaskan pentingnya sinergi dengan DPRD Surabaya untuk mendukung penyederhanaan regulasi, penguatan SDM, serta pendanaan teknologi pelayanan investasi.

“Yang paling penting, investasi harus berdampak membuka kerja, memperbaiki lingkungan, dan meningkatkan kualitas hidup warga,” pungkasnya.

ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Populer
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Terbaru
ADVERTISEMENT