Kamis, 9 Oktober 2025
Image Slider

Rancangan APBD 2026, Bantuan Pemerintah Pusat ke Surabaya Menurun

TheJatim.com — Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengungkapkan bahwa bantuan dari pemerintah pusat untuk Kota Surabaya terus mengalami penurunan. Dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (R-APBD) 2026, porsi dana transfer dari pusat hanya tersisa 20,68 persen dari total pendapatan daerah.

Meski begitu, Eri menegaskan bahwa program kerakyatan tetap menjadi prioritas utama Pemkot Surabaya. Menurutnya, berkurangnya bantuan pusat tidak akan mempengaruhi komitmen pemerintah kota untuk memastikan seluruh warga menikmati layanan publik yang adil dan merata.

“Surabaya ini kota dengan fiskal yang kuat, tapi justru karena itu bantuan dari pusat terus menurun. Tahun ini tinggal 20,68 persen. Maka kita harus berinovasi agar masyarakat tetap merasakan manfaatnya,” ujar Eri usai Rapat Paripurna R-APBD 2026 di DPRD Surabaya, Selasa (7/10/2025).

Baca Juga:  Diduga Bangunan Cagar Budaya Dirobohkan, DPRD Surabaya Siap Panggil Pemilik dan Instansi Terkait

Eri menjelaskan, dari total proyeksi pendapatan daerah sebesar Rp12,6 triliun, sekitar Rp8,15 triliun atau 64,6 persen bersumber dari Pendapatan Asli Daerah (PAD). Sementara dana transfer dari pusat terus menyusut setiap tahun.

“Kalau fiskal kita kuat, otomatis bantuan pusat berkurang. Tapi bukan berarti kita berhenti membantu warga. Justru ini bukti bahwa Surabaya bisa mandiri membangun kotanya sendiri,” jelasnya.

Pemkot Surabaya memastikan, meski dana dari pusat berkurang, seluruh program pro-rakyat tetap berjalan seperti biasa. Mulai dari pendidikan gratis, layanan kesehatan gratis, hingga program Satu Keluarga Satu Sarjana akan terus lanjut di tahun anggaran 2026.

Baca Juga:  Di Kunjungan Ketiga Jelang Piala Dunia, FIFA Apresiasi Fasilitas Stadion GBT Surabaya

Eri juga menegaskan bahwa bantuan pendidikan bagi siswa SMA/SMK swasta tetap diberikan sebesar Rp350 ribu per bulan atau sekitar Rp4 juta per tahun setiap siswa.

“Tidak boleh lagi ada penahanan ijazah karena tunggakan biaya. Semua anak Surabaya harus bisa menyelesaikan sekolahnya,” tegas Eri.

3 Sektor Utama R-APBD 2026

Dalam R-APBD 2026, Pemkot Surabaya menitikberatkan anggaran pada tiga sektor utama:

– Infrastruktur: Rp6,13 triliun (48,7 persen)

– Pendidikan: Rp2,83 triliun (22,4 persen)

– Kesehatan: Rp2,46 triliun (19,5 persen)

Selain membangun jalan dan fasilitas kota, Eri menegaskan bahwa pembangunan tahun depan juga menyentuh infrastruktur sosial, seperti sekolah, rumah sakit, dan rumah layak huni.

Baca Juga:  Wali Kota Surabaya terjunkan Satgas Jaga Kebersihan Pedestrian dan Saluran Air di ratusan titik

“Infrastruktur sosial ini kunci kesejahteraan. Kalau warga sehat dan anak-anak berpendidikan, ekonomi akan tumbuh dari bawah,” tandasnya.

Eri menargetkan, meski bantuan pusat menurun, tingkat kemiskinan Surabaya dapat ditekan dari 4,65 persen menjadi 3,96 persen, sementara pengangguran diharapkan turun dari 6,76 persen menjadi 4,91 persen. Ia juga optimistis pertumbuhan ekonomi Surabaya akan meningkat menjadi 5,8 persen.

“Fiskal boleh menurun, tapi semangat melayani warga tidak boleh ikut turun. Pemerintah harus hadir di setiap rumah warga Surabaya,” pungkasnya.

ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Populer
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Terbaru
ADVERTISEMENT