Thejatim. Proyek pembangunan Kereta Cepat Jakarta – Bandung (KCJB) menghadapi tantangan baru terkait target awal operasional. Menurut laporan dari Reuters.com, Kementerian Perhubungan bersama dengan tiga konsultan proyek, yaitu Mott MacDonald, PwC, dan Firma Hukum Umbra, menolak rencana PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) untuk memulai operasi komersial penuh pada bulan Agustus mendatang.
Dalam laporan progres terbaru tanggal 14 Mei 2023, Kemenhub dan konsultan proyek tersebut merekomendasikan agar operasional penuh Kereta Cepat Jakarta – Bandung dimulai pada bulan Januari 2024. Mereka mengungkapkan kekhawatiran terkait risiko penundaan target operasi komersial pada bulan Agustus, karena belum selesainya semua konstruksi pada tanggal 31 Desember.
“Ada risiko target operasi komersial pada Agustus bisa tertunda untuk menyelesaikan semua konstruksi pada 31 Desember,” sebut Laporan Progres Update tertanggal 14 Mei 2023.
Salah satu poin yang menjadi perhatian adalah keinginan KCIC untuk mendapatkan sertifikat kelayakan operasional penuh untuk jalur tersebut, meskipun stasiun-stasiun yang ada belum lengkap atau belum rampung sepenuhnya.
Pemerintah dan konsultan proyek tersebut mempertimbangkan pentingnya menyelesaikan konstruksi dan memastikan keselamatan serta fungsionalitas penuh dari jalur Kereta Cepat Jakarta – Bandung sebelum memulai operasi komersial. Mereka berpendapat bahwa penundaan operasional hingga Januari 2024 akan memberikan waktu yang cukup untuk menyelesaikan semua aspek konstruksi dan memastikan kesesuaian dengan standar keamanan yang berlaku.
Kendala baru ini menandai tantangan yang dihadapi dalam megaprojek KCJB, yang telah menjadi proyek infrastruktur yang dinantikan di Indonesia. Dalam membangun kereta cepat pertama di Indonesia, kolaborasi dan koordinasi yang baik antara pihak terkait menjadi sangat penting untuk memastikan keberhasilan proyek ini.
Dalam mengatasi kendala ini, PT KCIC dan para pihak terkait perlu menjalin komunikasi yang baik dan mencapai kesepakatan mengenai jadwal operasional yang realistis, dengan mempertimbangkan keamanan, kualitas konstruksi, dan kepentingan masyarakat.
Diharapkan bahwa melalui penyelesaian masalah ini, proyek Kereta Cepat Jakarta – Bandung dapat terus berlanjut dengan sukses dan memberikan manfaat signifikan dalam pengembangan transportasi dan konektivitas di Indonesia. (kml)