Thejatim.com. Naik-turun jumlah pelanggan seluler di Indonesia dalam lima tahun trennya sangat fluktuatif. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), pelanggan telepon seluler Indonesia pada 2024 tercatat 347,32 juta, mengalami penurunan 1,38 persen dibandingkan tahun 2023.
Kalau diperhatikan tingginya angka pelanggan seluler di indonesia ternnyata jumlah tersebut lebih besar daripada jumlah penduduk Indonesia yang diperkirakan sekitar 277 juta jiwa.
Tren Pelanggan Seluler 2020–2024
Pada tahun 2020, jumlah pelanggan seluler mencapai 355,62 juta dengan pertumbuhan 4,20 persen. Angka ini meningkat lagi pada 2021 menjadi 365,87 juta atau tumbuh 2,88 persen. yang merupakan jumlah pelanggan seluler trtinggi dalam lima tahun terakhir.
Namun, memasuki tahun 2022 terjadi penurunan tajam hingga 6,36 persen, sehingga jumlah pelanggan menyusut menjadi 342,61 juta. angka ini juga merupakan jumlah penurunan tertinggi dalam lima tahun terakhir.
Pemulihan sempat terjadi pada 2023 dengan kenaikan 2,79 persen, menembus 352,16 juta pelanggan. Akan tetapi, tren positif ini tidak berlanjut karena pada 2024 kembali terkoreksi menjadi 347,32 juta pelanggan.
Pelanggan Seluler Lebih Banyak dari Jumlah Penduduk
Fenomena jumlah pelanggan seluler yang melampaui jumlah penduduk merupakan fakta lama. Hal ini mencerminkan tingginya penetrasi telekomunikasi di Indonesia.
Data tersebut dapat didefinisikan bahwa satu orang bisa memiliki lebih dari satu kartu SIM, tentu dengan berbagai pertimbangan, baik untuk membedakan nomor pribadi dan pekerjaan, memanfaatkan promo paket data, maupun mengakses layanan operator yang berbeda.
Dengan demikian, angka pelanggan seluler Indonesia yang lebih besar daripada populasi bukan berarti seluruh penduduk menggunakan telepon seluler, melainkan menunjukkan adanya kepemilikan ganda SIM card di kalangan masyarakat.
Telepon Seluler Jadi Kebutuhan Pokok
Data tersebut juga memperlihatkan meskipun jumlahnya mengalami penurunan pada tahun 2024, akan tetapi hal tersebut mengindikasikan betapa pentingnya telepon seluler dalam kehidupan sehari-hari.
Bukan hanya sebagai sarana komunikasi, perangkat seluler kini menjadi pintu utama menuju layanan digital: mulai dari layanan pemeritahan, akses informasi, hinuran, belanja online, perbankan digital, transportasi daring, hingga layanan pendidikan dan kesehatan.
Ke depan, dengan pasar yang sudah sangat jenuh, tantangan industri telekomunikasi bukan lagi menambah jumlah pelanggan, melainkan meningkatkan kualitas layanan seluler. kesadaran ruang digital, Kecepatan internet, stabilitas jaringan, serta inovasi layanan digital akan menjadi faktor kunci untuk mendukung produktivitas dan kesejahteraan masyarakat.
Berikut tabel Pelanggan seluler Indonesia dalam lima tahun terakhir:



