Senin, 17 November 2025
Image Slider

Surabaya Luncurkan 9 Inovasi Transportasi Cerdas, Ramah dan Inklusif

TheJatim.com – Komitmen Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya untuk merevolusi sistem transportasi tak hanya jargon. Lewat ajang Inovasi Suroboyo (Inovboyo), Pemkot memperkenalkan 9 terobosan baru di sektor perhubungan. Tujuannya jelas mewujudkan mobilitas yang cerdas, inklusif, dan manusiawi untuk semua kalangan.

Kepala Bapendalitbang Surabaya, Irvan Wahyudrajat, menyebut deretan inovasi ini merupakan hasil konsistensi pembangunan sejak 2018, dimulai dari peluncuran Suroboyo Bus yang fenomenal karena memberlakukan pembayaran tiket dengan sampah plastik.

“Dengan 5 botol plastik bisa naik bus, warga tak hanya hemat biaya tapi juga ikut mengurangi sampah. Ini nyata. Buktinya, jumlah penumpang naik 3,3 kali lipat dalam lima tahun,” kata Irvan, Kamis (17/7/2025).

Tak berhenti di situ, teknologi lalu lintas pun ikut dikembangkan. Surabaya kini punya SITS (Surabaya Intelligent Transport System) dengan 180 kamera sensor yang bisa menyesuaikan waktu lampu lalu lintas secara real-time. Dampaknya, waktu tempuh berkurang 15–20 persen, konsumsi BBM turun 12 persen, dan yang tak kalah penting, tingkat stres pengendara juga ikut melandai.

Baca Juga:  Aksi Simbolik Mahasiswa Unair Desak Perubahan Kebijakan Tidak Prorakyat

Sementara untuk efisiensi transportasi umum, sistem prioritas bus diterapkan di sejumlah ruas jalan agar kendaraan umum bisa melaju tanpa hambatan berarti.

Surabaya juga jadi kota pertama yang menerapkan Electronic Traffic Law Enforcement (ETLE) sejak 2017. Dengan 53 kamera dan 5 unit mobile, rata-rata 200–300 pelanggaran terekam otomatis setiap hari.

Untuk memastikan semua warga bisa mengakses transportasi, Pemkot meluncurkan PAGODA, aplikasi berbasis suara bagi penyandang tunanetra agar lebih mudah menggunakan bus. Fitur ini terintegrasi dengan aplikasi Go-BIS yang memberi informasi posisi bus secara real-time dan pembelian tiket digital.

Baca Juga:  Bank Jatim Terima Anugerah Indonesia Top Bank Awards 2021 dari The Iconomics

Fasilitas fisik pun diperhatikan. Halte dan bus kini dilengkapi ramp, guiding block, railing khusus, serta papan informasi dan petunjuk arah dalam huruf Braille. “Banyak yang bilang ini pertama kalinya mereka bisa bepergian sendiri,” ujar Irvan.

Inovasi lainnya adalah SIGAP (Sistem Informasi Gate Parkir), yang memudahkan pengguna mencari slot parkir di 54 titik khusus dan 1.438 titik parkir tepi jalan. Melalui aplikasi, pengguna bisa mengecek ketersediaan tempat secara real-time dan membayar dengan QRIS. Sistem ini juga mendukung transparansi dan pendapatan asli daerah (PAD).

Tak kalah menarik, Pemkot juga memanfaatkan area di bawah jalan tol lewat program GETOL (GEsang Nisor Tol) sebagai ruang mobilitas dan aktivitas warga, khususnya di Kecamatan Jambangan.

Baca Juga:  Bangkitkan Semangat UMKM, Pemkot Surabaya Bersama Dekranasda Siap Gelar Surabaya Fashion Week 2021

Inovasi transportasi Surabaya tak hanya menuai apresiasi warga, tapi juga dunia internasional. Kota Pahlawan ini diganjar UN-Habitat Award, jadi percontohan dalam ASEAN Smart Cities Network, dan menerima Sustainable Transport Award dari ITDP.

“Semua inovasi ini bukan hanya soal teknologi. Ini soal memahami warga dan memastikan tidak ada yang tertinggal. Dari anak sekolah sampai penyandang disabilitas, semua harus bisa bergerak bebas,” tegas Irvan.

“Surabaya bukan sekadar mengejar status kota pintar. Kami ingin jadi kota yang benar-benar bisa dirasakan semua orang, dari kaki lima sampai kursi roda,” pungkasnya.

ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Baca Juga
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Terbaru
ADVERTISEMENT