Thejatim.com – Pertumbuhan ekonomi Kabupaten Banyuwangi sepanjang 2023-2024 masih ditopang oleh sektor tradisional yang menjadi jantung utama wilayah ujung timur Jawa ini.
Dari total 17 lapangan usaha, sektor pertanian, kehutanan, dan perikanan tetap menjadi penyumbang terbesar PDRB dengan nilai Rp15,24 triliun. Meski demikian, sektor ini justru mencatat tren kontraksi -1,48% dibandingkan 2023.
Di posisi kedua, sektor perdagangan besar dan eceran; reparasi mobil dan sepeda motor mencatat kinerja stabil dengan nilai Rp10,99 triliun, tumbuh 6,01% dari tahun sebelumnya.
Sektor konstruksi menempati urutan ketiga dengan capaian Rp8,78 triliun. Pertumbuhan yang tercatat 8,19% menjadi sinyal kuat adanya akselerasi pembangunan infrastruktur, baik proyek pemerintah maupun swasta, yang mendorong pertumbuhan ruang kota serta aksesibilitas wilayah.
Berikutnya, industri pengolahan menunjukkan kinerja solid dengan nilai Rp8,33 triliun, tumbuh 7,05%. Kinerja ini terutama ditopang industri berbasis pertanian dan pengolahan hasil laut, yang menjadi ciri khas daya saing Banyuwangi.
Sektor kelima terbesar adalah pertambangan dan penggalian dengan nilai Rp4,82 triliun, naik 3,38% dari tahun sebelumnya. Meski skalanya tak sebesar sektor primer dan perdagangan, peran pertambangan tetap signifikan dalam menopang struktur PDRB daerah.
Selain lima besar tersebut, sektor informasi dan komunikasi menampilkan pertumbuhan yang juga cukup signifikan 7,87%, mencapai nilai Rp4,43 triliun, menggarisbawahi percepatan digitalisasi di Banyuwangi.
Sementara sektor jasa pendidikan Rp2,20 triliun, tumbuh 6,30% dan penyediaan akomodasi serta makan minum Rp1,89 triliun, tumbuh 7,43% menjadi sektor yang ikut menguatkan basis ekonomi daerah.
Di sisi lain, meskipun relatif kecil kontribusinya, sektor-sektor seperti transportasi dan pergudangan Rp2,11 triliun, tumbuh 10,64%, administrasi pemerintahan Rp1,23 triliun, tumbuh 8,70%, hingga jasa perusahaan dan jasa lainnya justru menunjukkan laju pertumbuhan lebih tinggi, yang menandai pergeseran struktur ke arah sektor jasa modern.
Sebaliknya, beberapa sektor yang kontribusinya paling kecil antara lain pengadaan listrik dan gas Rp33,51 miliar, pengadaan air, pengelolaan sampah, limbah, dan daur ulang Rp43,70 miliar, serta jasa perusahaan Rp155,32 miliar.
Meski nilainya kecil, sektor-sektor ini penting sebagai penopang rantai aktivitas ekonomi yang lebih besar. Secara keseluruhan, distribusi PDRB Kabupaten Banyuwangi pada 2024 memperlihatkan wajah ekonomi yang masih bertumpu pada kekuatan sektor primer, namun dengan potensi yang dan tren pertumbuhan lebih pesat pada sektor jasa dan infrastruktur. dirasa akan menjadi modal penting untuk melakukan transformasi dan meningkatkan daya saingnya.



