Rabu, Oktober 9, 2024

Kunjungan Ganjar Pranowo ke Surabaya, TheJatimDaily : Fakta atau Rekayasa Media dalam Menyajikan Kebenaran?

Baru-baru ini, terdapat sebuah artikel yang membahas kunjungan Calon Presiden (Capres) Ganjar Pranowo ke Surabaya dan dampaknya terhadap psikologis politik para lawannya. Pengamat politik dari Universitas Trunojoyo Madura (UTM), Surokim Abdussalam, menyebut bahwa kunjungan tersebut mampu mempengaruhi aspek psikologis politik para lawannya dan memperkuat basis Ganjar di Jawa Timur. Namun, terdapat beberapa hal yang perlu dikritisi dari pandangan tersebut.

Bandwagon Politik, Masalah?

Tim TheJatimDaily menilai, Pertama, pengamat politik seharusnya tidak hanya melihat dari satu sisi pandangan saja, tetapi juga mempertimbangkan pandangan yang berbeda dan kritis terhadap situasi politik. Meskipun kunjungan Ganjar mendapat dukungan kuat di Surabaya dan Jawa Timur, hal itu tidak menjamin kemenangan di pilpres nanti. Masih ada faktor lain seperti dukungan partai politik, popularitas, integritas, dan visi misi calon yang perlu diperhatikan.

Baca Juga:  KTT ASEAN ke-42, Fokus pada Penguatan Institusi dan Pemulihan Ekonomi Pascapandemi

Kedua, pengamat politik seharusnya juga melihat efek jangka panjang dari bandwagon politik. Dukungan yang bersifat ikut-ikutan akan rentan terhadap perubahan opini publik atau isu yang berkembang. Apabila muncul isu kontroversial atau fakta baru yang mempengaruhi opini publik, maka dukungan tersebut dapat berubah dengan cepat.

Menafikan Sudut Pandang Lain?

Pengamat politik juga perlu mempertimbangkan pandangan dari kalangan akademisi atau peneliti independen yang memiliki sudut pandang yang lebih obyektif. Serta, menilai efek kunjungan Ganjar secara nasional, bukan hanya terfokus pada Jawa Timur saja. Perlu diingat bahwa pemilihan presiden adalah pemilihan nasional dan dukungan di satu wilayah saja tidak cukup menjamin kemenangan di level nasional.

Baca Juga:  Fahri Hamzah: Partai Gelora Kompak Mendukung Prabowo sebagai Calon Presiden 2024

Selain itu, pandemi COVID-19 yang masih berlangsung dapat mempengaruhi pergerakan kampanye dan opini publik. Kampanye yang dilakukan secara daring dapat mengurangi efek kehadiran fisik Ganjar di wilayah tertentu. Hal ini juga dapat mempengaruhi efektivitas dari kunjungan-kunjungan kampanye calon presiden lainnya.

Selanjutnya, pengamat politik perlu melihat faktor internal dalam partai politik masing-masing calon presiden. Kondisi partai politik yang kurang solid dan tidak mendukung secara penuh calon presidennya dapat mempengaruhi popularitas calon tersebut. Jadi, tidak hanya faktor eksternal seperti popularitas di suatu wilayah saja yang harus diperhatikan.

Baca Juga:  Pertemuan Sekjen PDIP Hasto dan Sekjen Partai Demokrat Teuku Riefky: Pintu Koalisi Tampak Terbuka Lebar

Kritis dan Objektif, Masih Dibutuhkan !!

Dalam kesimpulannya, pandangan dari pengamat politik mengenai kunjungan Ganjar ke Surabaya dan dampaknya terhadap psikologis politik para lawannya sebaiknya dilihat secara kritis dan obyektif. Pengamat politik perlu mempertimbangkan berbagai faktor seperti dukungan partai politik, popularitas, integritas, visi misi calon, efek jangka panjang dari bandwagon politik.

ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Populer
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Terkait
ADVERTISEMENT