Senin, Oktober 7, 2024

YouTube Shopping: Cara Baru Monetisasi Konten Kreator YouTube di Indonesia

thejatim.com – YouTube Shopping resmi hadir di Indonesia pada Rabu, 18 September 2024, membuka peluang baru bagi kreator dan brand untuk memonetisasi konten mereka.

Melalui fitur ini, kreator dapat menampilkan produk rekomendasi langsung dalam video, memungkinkan audiens untuk melihat dan membeli produk tanpa keluar dari YouTube, mirip dengan fitur belanja di TikTok.

Menurut Travis Katz, General Manager dan VP Shopping YouTube, fitur ini menjadi sumber penghasilan tambahan bagi kreator, yang akan mendapatkan komisi dari penjualan produk melalui video mereka.

Baca Juga:  Strategi Startup Travel Klook Bertahan Hadapi Pandemi

Berikut adalah syarat dan cara untuk bergabung dalam program YouTube Shopping:

Syarat untuk Kreator YouTube Shopping:

  1. Tergabung dalam Program Partner YouTube (YouTube Partner Program/YPP). Kreator harus memenuhi syarat YPP terlebih dahulu, seperti 4.000 jam tayang dan 1.000 subscriber dalam 12 bulan terakhir.
  2. Memiliki lebih dari 10.000 subscriber di saluran YouTube.
  3. Berdomisili di negara yang mendukung YouTube Shopping, yakni Amerika Serikat, Korea Selatan, dan Indonesia.
  4. Bukan channel musik atau artis resmi, serta tidak bekerja sama dengan partner musik.
  5. Konten tidak ditujukan untuk anak-anak. Channel yang banyak memiliki konten “Dibuat untuk Anak-Anak” juga tidak memenuhi syarat.
Baca Juga:  Huawei Matepad 11 Diperkenalkan: Tablet Pertama dengan HarmonyOS 2

Cara Bergabung YouTube Shopping:

  1. Login ke YouTube Studio.
  2. Pilih Penghasilan dari menu sebelah kiri.
  3. Di bagian Program, klik Gabung Sekarang.
  4. Tinjau dan setujui Persyaratan Layanan Program Afiliasi YouTube Shopping.

Setelah bergabung, kreator bisa mulai menambahkan produk afiliasi ke video mereka dan mendapatkan 100% komisi tanpa potongan di tahap awal.

YouTube Shopping Pertama di Asia Tenggara

Peluncuran YouTube Shopping di Indonesia menjadikannya negara pertama di Asia Tenggara yang mendapatkan fitur ini, menandai potensi besar di tengah pertumbuhan e-commerce yang terus meningkat, dengan proyeksi pertumbuhan 22% dari tahun ke tahun menurut laporan eConomy SEA 2023 dari Google, Bain & Company, dan Temasek. **

Baca Juga:  Poco X5 Pro, Smartphone Terbaru Besutan Poco, Segera Melenggang di Indonesia.
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Populer
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Terkait
ADVERTISEMENT