Jumat, Oktober 4, 2024

Kena Serangan Cyber, Bank Syariah Indonesia Fokus pada Keamanan Dana dan Data Nasabah

Jakarta, Thejatim.com – Bank Syariah Indonesia (BSI) mengalami gangguan pada layanan perbankan mereka sejak Senin, yang diakibatkan oleh serangan terhadap sistem IT bank. Menteri BUMN Erick Thohir telah menerima laporan tentang gangguan ini dan BSI sedang melakukan transisi perbaikan sistem IT. Namun, serangan ini membuat sistem down hingga hampir satu hari.

Erick Thohir mengatakan bahwa BSI harus memperkuat sistem IT mereka di internal. Dia juga telah bertemu dengan Direktur Utama BSI beberapa hari sebelum serangan terjadi untuk membahas sistem IT bank.

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) meminta BSI untuk mempercepat pemulihan layanan agar nasabah bisa kembali bertransaksi normal.

Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK Dian Ediana Rae mengatakan bahwa OJK meminta BSI memastikan layanan kepada nasabah tetap dapat berjalan, mempercepat pemulihan layanan kepada nasabah dengan menyelesaikan sumber gangguan layanan, dan meningkatkan mitigasi untuk menyikapi potensi gangguan di kemudian hari.

Baca Juga:  Prabowo, Erick Thohir, dan Ara Satu Meja di Acara ETAS Plaza Senayan

Erick mengungkapkan dia telah mendapat laporan terkait gangguan tersebut. BSI sedang melakukan transisi perbaikan sistem IT. Namun juga ada serangan sehingga sistem down hingga hampir satu hari.

“Tapi saya tahu, saya pantau, pak Dirut dan timnya ada di sana dan terbukti kemarin pagi kalau tidak salah. Itu sistem ATM-nya sudah mulai jalan,” jelas dia dalam keterangannya, Selasa (10/5/2023).

“Laporannya seperti itu. Tapi kan kembali lebih baik kita cek, jangan sampai dibilang serangan. Tetapi kemarin saya sudah cek dengan tim kami memang ada serangan seperti itu,” kata dia.

Baca Juga:  Gaji ke-13 Bagi Pegawai Negeri Sipil Cair pada Juni 2023

Direktur Utama BSI Hery Gunardi menyampaikan permohonan maaf atas kendala yang dialami nasabah dalam mengakses layanan BSI dan menegaskan komitmen untuk menjaga keamanan dana dan data milik nasabah.

BSI terus melakukan proses normalisasi dengan fokus utama untuk menjaga dana dan data nasabah tetap aman, dan hingga saat ini proses normalisasi layanan telah dilakukan dengan baik.

Dalam upaya untuk memulihkan layanan BSI, tim IT bank terus bekerja untuk menyelesaikan sumber gangguan layanan.

Setelah pemulihan layanan, BSI harus meningkatkan mitigasi keamanan dan mengevaluasi kekurangan sistem mereka untuk menghindari gangguan layanan di masa depan.

OJK dan BSI harus melakukan kerjasama untuk meningkatkan keamanan sistem perbankan secara keseluruhan. Keduanya harus memastikan bahwa nasabah bank tetap dapat melakukan transaksi dengan aman dan terhindar dari risiko keamanan cyber.

Baca Juga:  Jawa Timur: Kontributor Kedua Terbesar dalam Ekonomi Kreatif Nasional

Serangan terhadap sistem IT BSI menunjukkan betapa pentingnya perlindungan keamanan cyber bagi institusi keuangan. Perlindungan keamanan cyber harus menjadi prioritas utama bagi bank dan otoritas pengawas perbankan.

Semua pihak harus bekerja sama untuk memastikan bahwa sistem perbankan aman dari serangan dan gangguan.

BSI telah menunjukkan tanggung jawab mereka dengan melakukan upaya pemulihan layanan dan menjamin keamanan dana dan data nasabah. Namun, tindakan yang lebih lanjut harus dilakukan untuk memastikan bahwa serangan semacam ini tidak terjadi lagi di masa depan.

ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Populer
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Terkait
ADVERTISEMENT