TheJatim. Surabaya – Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) masih belum memutuskan penjadwalan Muktamar Nahdlatul Ulama ke-34, akibat kebijakan Pemerintah tentang Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 3 di seluruh Indonesia.
Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kota Surabaya, Muhibbin Zuhri menyebutkan, bahwa keikutsertaannya dalam mengikuti Muktamar NU ke-34, masih menunggu kebijakan dari PBNU.
“Ya, kita tunggu nanti apa yang menjadi kebijakan PBNU. InsyaAllah ya. NU, Saya kira akan di dalam musyawaroh yang tertinggi, itu juga akan mempertimbangkan keterlibat seluruh eksponen struktural maupun kultural,” ujarnya, saat ditemui setelah pembukaan Musyawarah Kerja Cabang (Muskercab NU), Minggu (21/11/2021).
Menurutnya, PBNU akan melihat secara realistis dan akan menggunakan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) dan Peraturan Organisasi NU.
“Karena sesungguhnya ini tidak ada masalah satupun, tentang proses maupun tentang hasil konferensi itu juga konsolidasinya baik-baik saja,” jelasnya.
Muhibbin Zuhri yang juga Dosen di UINSA berharap kepada PBNU, agar bisa melihat historis NU di Surabaya. “NU Surabaya ini merupakan NU dimana tempat kelahirannya jadi ada keterkaitan historis yang sangat kuat Nadhaltul Ulama dengan NU kota Surabaya,” tegasnya.
Saat berlangsungnya Muskercab yang dilangsungkan di Hotel Tunjungan, sempat dihadiri Ketua Umum PBNU, KH. Said Aqil Siradj. Dikonfirmasi Muhibbin Zuhri, KH. Said hadir secara virtual, dan membuka muskercab ini.
“Karena beliau memang sedang banyak agenda di Jakarta. Tetapi Ketua Steering Commite Muktamar NU ke 34 hadir langsung Prof M Nuh,” ujarnya.
Tentang Muskercab NU Kota Surabaya, Muhibbin Zuhri mengatakan, bahwa Muskercab merupakan konsolidasi organisasi. Diharapkan potensi-potensi pengurus struktural dengan basis-basis kultural NU Surabaya.
“Kemudian kita bangun sebuah canangan-canangan program selama lima tahun, karena ini Muskercab pertama, mencanangkan program selama lima tahun itu,” katanya.
Ia menyebutkan, program-program priotitas PCNU Kota Surabaya diantaranya membangun kekuatan finansial. Baik dari sisi keuangan, maupun sisi kesejahteraan masyarakat. “Kita padukan juga dengan gerakan pilan trofi melalui Lazis-NU,” jelasnya.
Lanjutnya, prioritas PCNU Surabaya akan membangun lembaga keuangan. Ia mencontohkan, PCNU Surabaya akan membangun pusat-pusat keuangan untuk baitul mal di setiap Kecamatan.
“Itu yang merupakan prioritas program kita disamping masih melakukan keunggulan program yang terdahulu yaitu dakwah aswaja, dakwah islam moderat dengan warga kota Surabaya,” paparnya.