Oleh: Ahmad Veri Setiawan *)
Pemecatan Shin Tae-Yong sebagai pelatih Timnas Indonesia beberapa hari yang lalu sangat mengejutkan pecinta sepak bola Indonesia. Shin Tae Yong atau STY yang melatih Timnas Indonesia mulai Januari 2020 sampai Januari 2025 memiliki dampak yang sangat besar bagi perkembangan tim sepak bola Indonesia.
Beragam sejarah dan hasil positif bagi Timnas Indonesia mampu dicetak dan diraih dalam tim asuhannya. Di antara pencapaiannya adalah lolos round 3 Kualifikasi Piala Dunia 2026 sekaligus lolos Piala Asia 2027, lolos Piala Asia 2023, lolos Piala Asia U-20 2023, lolos Piala Asia U-23 2024, 16 besar Piala Asia 2023, semifinal Piala Asia U-23 2024, dan naik rangking FIFA dari peringkat 173 ke 127.
Tentu pencapaian itu adalah prestasi luar biasa sehingga menjadikan masyarakat pecinta sepak bola di Indonesia menyukai STY, bahkan menaruh harapan besar untuk lolos Piala Dunia 2026. Namun keberhasilan yang diraih oleh STY masih belum cukup memuaskan federasi sepak bola Indonesia, terlebih setelah gagal dalam perhelatan Asean Cup 2024.
Di tengah perjalanan Timnas Indonesia dalam menjalani kualifikasi Piala Dunia 2026, terdapat keputusan yang dilakukan PSSI dengan mendatangkan pelatih asal Belanda Patrick Kluivert, menggantikan Shin Tae-Yong. Keputusan ini diambil melalui pertimbangan dan evaluasi yang panjang oleh PSSI. Mengingat Timnas Indonesia sedang berada dalam tren positif dalam kancah Asia bahkan menuju dunia. Langkah yang diambil dianggap keputusan terbaik oleh PSSI demi kemajuan sepak bola Indonesia.
Keputusan mendatangkan Patrick Kluivert dilakukan untuk meneruskan perjuangan Timnas Indonesia dalam menjaga asa lolos Piala Dunia 2026. Hal ini menjadi pekerjaan besar bagi Patrick Kluivert, terutama dalam mengenali potensi pemain yang dimiliki Timnas Indonesia.
Komposisi Timnas Indonesia memiliki pemain abroad yang cukup banyak dan pemain lokal potensial yang bermain di Liga Indonesia. Hal ini patut menjadi pertimbangan bagi Patrick Kluivert untuk bisa menangani Timnas Indonesia dalam melanjutkan target yang diberikan PSSI.
Di sisi lain, masyarakat Indonesia masih meragukan kualitas Patrick Kluivert sebagai pelatih, mengingat karirnya sebagai pelatih tidak cukup bagus. Namun perlu diketahui bahwa Patrick Kluivert memiliki pengalaman sebagai pemain kelas dunia, terutama di tingkat klub seperti Barcelona dan Ajax.
Patrick Kluivert juga memiliki pengalaman kepelatihan, yakni sebagai asisten pelatih Timnas Belanda era Louis Van Gaal. Kala itu, pencapaiannya sebagai juara 3 Piala Dunia 2014. Selain itu, ia pernah menangani Timnas Curacau dan berhasil menaikkan peringkat dari 160 ke 130 rangking FIFA.
Patrick Kluivert yang berkebangsaan Belanda memiliki wawasan taktik dan pengalaman yang luas. Namun, pengalaman ini akan menjadi tantangan besar baginya dalam menangani Timnas Indonesia. Adaptasi terhadap budaya sepak bola Indonesia, memahami karakteristik pemain lokal, dan ekspektasi besar dari publik, akan menjadi ujian tersendiri.
Jika federasi mampu memberikan waktu dan dukungan penuh, Patrick Kluivert tentu bisa melanjutkan perjalanan yang telah dibangun oleh Shin Tae-Yong. Bahkan, termasuk pula bisa membawa kesuksesan sepak bola Indonesia dan lolos Piala Dunia 2026.
*) Anggota Arsenal Indonesia Supporter Regional Tuban.
